webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM
#R18
#COMEDY
#WEAKTOSTRONG
#HAREM
#OVERPOWERED

Psychopathic Love

“Apakah kamu menyukai aroma darah ini." ucap Alena dengan senyumnya yang penuh hingga membuat satu keluarga itu menjadi merinding ketakutan. Alena mengabadikan momen ‘menyenangkan’ itu dengan memotretnya melalui kamera hp. “Kenapa kalian takut?, hei this’s party!!." sambung Alena riuh. “LO GILA!." bentak salah satu anggota keluarga itu. “Heiii, bukannya semua orang akan menggila jika sedang berpesta!," jawab Alena enteng dan mengambil segelas wine. “Ah sudahlah, baiknya kita hentikan permainan ini. Aku sangat menyukai aroma darah anak laki-laki mu itu," ucap Alena sambil menunjuk satu korbannya. “Tapi aku belum puas," sambung Alena tanpa menghilangkan senyuman penuhnya. °°°°°°°°°°°°°°° Alena Sasyana, seorang gadis yang dianggap hampir sempurna oleh semua orang terlebih lagi di mata laki-laki, namun berbeda jika di mata keluarganya ia tak dianggap lebih dari sebuah aset berharga. Pernyataan yang ia terima saat masih duduk di bangku TK membuatnya mengerti tujuan hidupnya. Ia akan bergerak layaknya sebuah boneka, ia mampu memasang topeng yang tebal hingga tak ada satu orangpun yang mampu mengenalinya 100%. Ia menutup cahaya yang ingin masuk ke kehidupannya, namun akankah semua cahaya itu gagal? Atau kelak ada cahaya yang mampu menembus masuk ke kehidupannya?.

Meisy_DS · Urban
Zu wenig Bewertungen
236 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#SYSTEM
#R18
#COMEDY
#WEAKTOSTRONG
#HAREM
#OVERPOWERED

Balasan Dari Riana!

°

°

°

"EOMMA!!!." pekik Alena dengan kuat saat ia melihat Cecil telah terduduk di lantai dalam keadaan kedua tangan yang terikat.

Alena kembali melihat ke arah orang yang terkena tusukan guntingnya, orang itu bangkit dengan cepat dan langsung menarik Alena. Tenaga yang dimiliki orang itu terlalu besar untuk Alena kalahkan, sehingga orang itu mampu untuk menariknya menjauh tapi Alena menggunakan otaknya. Ia menekan gunting yang masih tertusuk di perut kiri orang itu, ringisan orang itu kembali terdengar bahkan saat Alena menekan gunting itu suara teriakan yang sangat besarlah yang terdengar.

Saat orang itu lengah, Alena langsung melepaskan dirinya, ia menendang kaki orang itu dan menarik kain yang menutupi wajah orang itu.

"Anda siapa?." tanya Alena dengan suaranya yang memberat.

Tak ada jawaban yang Alena dapatkan, hanya tatapan kedua bola mata itu yang mengisyaratkan rasa sakit yang ia alami sebagai balasan dari pertanyaan Alena.