Marissa membawa cangkir kopinya dari dapur dan duduk di sebelahnya. Tangannya secara spontan melingkar di bahu Marissa, menariknya ke arahnya.
Rafael sudah selesai dengan kopinya dan kini ia melirik cangkir Marissa, "Jangan sampai berpikir tentang itu!" katanya sambil mengatupkan gigi agar tidak terlalu berisik demi Sophie.
"Berbagi itu peduli! Terakhir kali saya periksa kita kan teman," katanya sambil meremas Marissa ke dalam pelukannya.
"Yeah. Teman dengan keuntungan!" katanya sebelum ia sempat menahan diri.
Rafael mendekatkan wajahnya untuk memeriksa wajah Marissa dengan keisengan yang jelas terlihat di matanya. Dengan satu tangan, ia menyeimbangkan cangkirnya, dan telapak tangan lainnya di wajah Rafael untuk mendorongnya menjauh.
Dia memalingkan wajah ke samping tapi tidak bergeser menjauh.
"Ulangi lagi!" terdengar tawa dalam suaranya.
Dia mencoba berlaku polos, "Ulangi apa lagi?"
"Yang baru saja kamu katakan... tentang persahabatan kita."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com