Kazo masih menahan diri dari rasa sakit yang semakin menjalar menusuk area jantungnya. Mata sayunya menangkap tawa Raito yang masih menggema begitu kencang di telinganya. Anak berambut hitam itu lalu mendekatkan wajahnya pada Kazo setelah dirinya selesai menikmati kepuasan dalam hatinya.
"Matilah Kazo, dan segera kembalikan kunci dan juga kehidupanku yang seharusnya. Kau tidak pantas lahir."
Setelahnya Raito segera mencabut tongkat pedang miliknya dari dada Kazo. Kazo berteriak hebat saat merasakan nyawanya seakan benar-benar tercabut dari tubuhnya tatkala benda tajam itu berputar di area jantungnya. Sungguh, Kazo tidak kuat lagi menahan itu. Anak itu jatuh berdebam dengan wajah menghantam lantai ruangan yang kasar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com