Tiga anak itu berdiri termangu di depan pintu lift lantai 57 yang sudah kembali padam. Mata-mata sudah kembali tidak aktif, membuat lift tidak bisa digunakan dan lampu Menara kembali padam seutuhnya.
Kazo, Arga dan Roka menatap berkeliling pada aula pertemuan luas yang sebelumnya hanya berupa aula kosong. Namun, kini ruangan itu telah berbeda sama sekali. Kursi-kursi penonton yang terbuat dari tembok batu tampak mengelilingi tempat tersebut, menghadap ke arah podium memanjang yang dibaliknya ada sebuah ruangan lift.
Monumen yang berada di tengah-tengah aula masih ada di sana. Monumen itu terlihat seperti sebuah tembok batu yang di dalamnya terdapat banyak tulisan. Kazo belum pernah mendekat dan juga tidak tahu apa isi Monumen itu. Selain Monumen tersebut, ternyata juga ada tembok batu lainnya yang pada awalnya tidak ada di sana.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com