Pagi itu seperti biasa Kazo mendatangi kantin Menara dan segera memesan sarapan paginya. Dia hampir saja bangun terlambat jika tidak merasakan lapar di perutnya. Dan ternyata Ran sudah bangun lebih dulu, mungkin anak itu menjadi lebih bersemangat karena obrolan mereka di pagi-pagi buta.
Kazo melihat Arga yang juga sudah di sana. Duduk menyendiri di samping jendela, namun beberapa gadis tampak duduk berkeliling di sekitarnya. Sungguh, Kazo merasa iri dengan pesona Arga yang tidak pernah gagal menarik lawan jenisnya.
Usia Kazo kini sudah mencapai remaja. Dan jika ditanya apakah dia sudah memiliki ketertarikan pada lawan jenisnya? Tentu saja iya. Yah, meskipun dirinya belum menemukan seseorang yang membuatnya tertarik, namun jika Kazo sama seperti Arga tentu dirinya akan semakin bangga.
Bruk!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com