Latihan dan pengarahan para peserta ujian untuk hari pertama telah selesai. Ternyata itu cukup membuat mereka kelelahan akibat energi yang terkuras. Ditambah para peserta lain tampak mendapatkan luka memar pada tubuh mereka.
Hari sudah sore, matahari tampak terlihat condong dengan semburat kemerahannya yang hampir tenggelam. Entah kenapa matahari itu tampak begitu dekat jika dilihat dari balkon Menara. Bentuk dan ukurannya terlihat lebih jelas, namun hawa dan teriknya justru tidak sepanas wilayah Bumi. Mungkinkah benda bernama Arkala itu yang membuat sinar terik matahari tidak terlalu menyengat wilayah Porta Loka? Entahlah.
"Kau melihat apa?"
Kazo segera menoleh saat mendengar suara Ran yang baru masuk ke dalam kamar menyapanya. Anak berambut hitam emo itu terlihat baru kembali dari latihannya, sedangkan Kazo sudah kembali sejak tiga puluh menit yang lalu. Ia langsung mandi dan mengganti bajunya yang baru saja ia beli dari Toko Menara siang tadi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com