"Apa rencanamu Kazo. Di sini semakin dingin," ucap Roka seraya memeluk tubuhnya sendiri. Nada suaranya juga terdengar bergetar akibat rasa dingin yang semakin menusuk.
Kazo tahu teman-temannya sudah tidak tahan dengan hawa dingin di bawah, sedangkan pilar es miliknya tidak bisa dengan mudah ia lelehkan. Setidaknya mereka harus menemukan pintu keluar lebih dulu sebelum es Kazo benar-benar akan mencair.
"Kita harus menuju dasar dari tempat ini dulu."
"Tapi bagaimana caranya?"
Kazo tampak berpikir sebentar. Energi tubuhnya kini sudah tidak banyak lagi. Ia tidak bisa menghasilkan es lebih banyak ataupun membentuk es dalam jumlah besar.
"Aku akan membuat tangga melingkar pada sisi dari pilar ini. Jadi lebih baik kita tahan saja sebentar. Oiya, bagiamana barang belanjaan kita?"
"Tentu saja ku tinggal di dalam lift, mana mungkin kita bisa membawanya dalam keadaan seperti ini." seru Venus dengan suara menggigil.
"Benar juga."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com