"Kamu benar. Oleh karena itu aku juga harus memikirkan diriku sendiri. Aku tidak bisa membantu Keara. Kalau ia masih hidup, kamu akan melakukan segala cara untuk membantunya setelah kamu keluar dari penjara. Meski ia hanya bisa berbaring di tempat tidur saja, ia masih bisa memfitnahku. Aku yang membesarkannya sejak kecil, menganggapnya sebagai putriku sendiri, tetapi apa yang aku dapatkan sebagai balasannya? Jangan salahkan aku kalau semua ini terjadi padanya," kata Indah sambil tetap tersenyum ke arah Galih.
"Kamu …" Galih memandang Indah dengan wajah terkejut, tanpa bisa mengatakan apa pun.
"Galih, seharusnya kamu bersyukur kamu sakit sebelum kita bercerai. Kalau kamu jatuh dan pingsan seperti itu setelah kita bercerai, mungkin kamu akan mati. Kalau sampai itu terjadi, semua hartamu akan jatuh ke tangan Jessica. Apakah kamu menginginkannya?" Indah mencibir.
"Apa maksudmu?" Galih memandang Indah dengan tatapan curiga, bertanya-tanya apakah ia tahu sesuatu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com