Saat mereka sedang mengobrol, ponsel Anya kembali berbunyi. Nomor yang sama terus muncul di layar teleponnya, meski sudah berulang kali diabaikan. Itu adalah Raka!
Aiden sedikit menunduk untuk menatap wajah Anya yang gugup dan bertanya, "Apakah itu telepon salah sambung lagi?"
"Hmm … Mungkin. Aku tidak mengenal nomornya," saat Anya hendak menolak panggilan tersebut, Aiden tidak sengaja menyenggol sikunya. Tangan Anya terselip dan tidak sengaja malah memencet angkat.
Telepon itu tersambung!
Anya tertegun ketika melihat layar ponselnya. Ia tidak berniat untuk mengangkat telepon ini. Sekarang apa yang harus ia katakan?
Sementara itu, di ujung telepon, Raka berkata dengan penuh semangat, "Anya, ini aku, Raka. Akhirnya kamu mengangkat teleponnya …"
Namun, tidak ada jawaban dari Anya …
Aiden memegang tangan Anya, menjauhkan ponsel itu darinya. Ia tidak membiarkan Anya menutup teleponnya dan juga tidak membiarkan Anya untuk berbicara pada Raka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com