Anya jarang mendengar Aiden memujinya secara langsung. Pujian dari Aiden itu membuat wajahnya merona.
Tidak ada wanita di dunia ini yang tidak suka mendengar pujian, apa lagi jika pujian itu terdengar dari mulut pria yang dicintainya.
"Itu tidak seperti yang kamu katakan kemarin malam," gerutu Anya.
"Kamu mabuk dan salah ingat. Aku kemarin malam bilang bahwa aku sangat merindukanmu. Di mataku, hanya kamu wanita yang paling cantik di dunia ini," ketika mengatakan hal ini, mata Aiden terlihat berbinar dengan cerah.
Aiden adalah pria yang dingin, tetapi saat ini ia sedang membisikkan kata-kata cinta pada Anya.
Anya baru menyadari bahwa meski Aiden terlihat dingin dan kaku, matanya benar-benar ekspresif. Ia bisa melihat perasaan Aiden melalui matanya.
Anya hanya bisa melihat matanya dan tenggelam di dalamnya, merasa tubuhnya meleleh karena dalamnya tatapan dari Aiden.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com