"Paman, apakah bibi tahu bahwa daya sepeda ini akan habis? Apakah bibi sengaja membohongiku dan menyuruhku untuk melihat kunang-kunang?" tanya Nico dengan curiga.
"Apakah Bibimu seperti itu?" tanya Aiden dengan santai.
Nico tahu bahwa Pamannya ini sangat maniak dalam melindungi istrinya. Ia tidak akan mau mengakui bahwa Anya sengaja menjebaknya sehingga tidak bisa pulang ke rumah. Nico hanya bisa menghela napas. Sekarang bukan waktunya untuk mencari tahu siapa yang bersalah. Ia harus mencari cara untuk pulang.
"Paman, sepedanya kehabisan daya. Apa yang harus aku lakukan sekarang?" rengek Nico. Ia tidak mau menjadi makanan nyamuk di danau ini. Ia ingin pulang dan tidur!
"Cari tempat untuk mengisi daya atau telepon Harris untuk mengantarkan baterai cadangan," kata Aiden. "Jangan menelepon lagi. Kami mau istirahat," kata Aiden sebelum menutup teleponnya secara sepihak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com