"Sabrina memiliki hubungan yang baik dengan tiga tuan muda Keluarga Atmajaya. Bagaimana kalau sedikit menyebutkan namaku di hadapan mereka?" tanpa malu-malu, Stanley langsung menunjukkan niatnya.
"Kamu salah orang. Perusahaan film dan televisi di bawah Atmajaya Group bukan perusahaan milik mereka bertiga. Saat ini, pamanku, Nico Atmajaya, yang memimpin perusahaan itu. Bukankah akan lebih cepat untuk mencapai keinginanmu kalau kamu memanfaatkan Madison?" cibir Maya.
"Aku juga ingin menemui Madison dengan cara pergi ke dokter giginya. Ia sudah mencabut dua gigiku dan membuatku mati rasa. Sekarang ada satu gigiku yang goyang. Aku bahkan belum bisa berteman dengannya, tetapi ia sudah membuatku mati," kata Stanley dengan tidak berdaya.
Memang benar, di benak Maya dan Sabrina, memang seperti itulah Madison. Madison adalah wanita yang sangat keras dan dingin, sama seperti ibunya. Tidak mudah untuk menggoda atau merayu Madison.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com