"Berjasa? Untuk siapa? Aku tidak berjasa pada siapapun."
"Begitukah caramu bicara dengan orangtua?" tanya Laksono dengan tatapan tajamnya.
Fandi mengedik bahu, "aku tidak punya urusan dengan kalian mulai sekarang. Dan untuk Wicaksono, aku tidak punya hutang budi apapun, kebodohanku selama tujuh belas tahun cukup membayar biaya makan dan tempat tinggal."
"Artinya kau ingin lepas dari kami? dengar, meski kau punya kedekatan dengan keluarga besar itu, bukan berarti kau bisa meninggalkan kami. Kami tidak akan memaksamu menikahi Maya, keluarganya sudah hancur, baik ekonomi maupun nama baik. Tidak menguntungkan jika menjalin hubungan dengan mereka sekarang ini." Jujur Laksono pada akhirnya.
Fandi tersenyum kecil, "beginilah cara kalian menilai suatu hubungan. Dulu membuangku demi posisi aman, kembali padaku di saat aku bisa kalian jadikan alat. Dan sekarang kalian lakukan pada teman yang rela mengasuh anak kalian? Sebenarnya kalian manusia atau bukan?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com