Aneth duduk di sebelah cecil, "udah tau berita Lampir?" sahabatnya itu mengangguk.
"Sekesel-keselnya gue sama dia, kasian juga kalo sampe bokapnya beneran bangkrut."
"Itulah wanita, gue yakin Cia juga ngerasain hal yang sama," ucap Jo yang bersiap untuk pergi ke perusahaanya. Kakaknya ngajak dia meeting.
"Kayanya cuma si Jo yang ada jiwa-jiwa jadi pengusaha, duduk diam di kantor dengan segala berkas yang ada." Alex ngebayanginnya aja mau muntah. Dia nggak akan tahan kalo jadi Jo, mang skill orang beda-beda.
"Cia ada ngubungin kalian?" tanya Aneth, bestinya geleng.
"Udah pasti dia lagi quality time sama pak Dhika. Padahal mau ngajak gibah tentang Lampir."
"Namanya juga manten lama berasa baru, lagi sayang-sayanganlah," ucap Andy asal.
Randy berseru, "by the way pak Dhika semalam keren banget ya? Pengakuan cintanya buat gue bangga jadi cowok. Gantle banget."
Bara ngangguk, "Srigala buas akan jinak di tangan pawang yang tepat."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com