Hari ini kedua manusia ini akan bersaing, mereka saling membenci satu sama lain..hm menarik.
Tidak lama seseorang muncul, oh itu maklhuk yang sering kalian sebut hantu kali, ya..
"Ada apa?" tanyaku ketus , Aku tidak ingin dia menanyakan aku macam macam.
"Oh jangan begitu, dong. Ini pesanan mu, kau tidak mau ke tempat manusia?"
Aku menoleh dan hanya menatapnya berhadapan. Lalu segera mengambil sebuah surat .
"Tidak manusia itu makhluk paling menjijikan"
"Eh..padahal kau juga manusia kan?"
".....Benar lalu sekarang aku juga bukan manusia kan, Jadi tidak usah banyak bertanya" seruku mengusir maklhuk itu.
Makhluk itu tersenyum, dan tiba tiba kedua tamu pun datang. Seperti yang kutahu mereka memiliki jiwa yang kelam.
"Jangan menyantapnya bodoh" seruku ketika maklhuk itu melihat mereka dengan tatapan lapar.
Maklhuk itu hanya tersenyum, "Iya, aku tau jiwa mereka tidak enak..."
"Pergilah, aku mau bermain"
"Kau tidak bosan bermain dengan nyawa mereka?"
"Tidak...itu menyenangkan,membuat mereka saling membunuh bukan?"
"Mengerikan sekali, memang ya anak terpilih itu sangat luar biasa"
"Diam, pergilah"
Kami pun berpisah, kemudian aku mulai duduk diatas dan memandangi mereka,
_
"Aku sangat membenci Rina, dia itu gadis egois dan aku ingin menghilangkan nya dari dunia ini."
"Aku juga membenci Ani , dia wanita paling sombong. Selalu merasa paling benar ingin aku melenyapkan nya sekarang"
Mereka berdua saling mencerca maki didalam hati dan pikiran. Dasar manusia itu ya..
"Selamat datang, silahkan pindah ruangan dulu" seruku wanita berambut pirang menatap kami dengan jijik.
Kami mengikuti, sesuatu persyaratan kami sudah menandatangani sebuah surat dan kami setuju datang ditempat yang aneh ini.
"Truth atau dare, permainan itu saja"
"Oh mudah, " seru Ani ia mengibaskan. rambutnya dengan bangga. Ini akan menjadi permainan yang mudah.
Tapi wanita itu tertawa pelan kemudian mulai menatap kami dengan mata birunya.
"Akan sedikit berbeda, dalam permainan ini, truth memiliki peraturan yang berbeda"
"Jelaskan aku ingin segera menghabisi gadis ini" seru Rina menunjuk ani dengan penuh amarah . Ani tentu saja marah asal asalan menuduh begitu.
"Diam", kami terdiam. Dia menjelaskan lagi aturan permainan itu yang membuat kami terkejut bukan main.
"Truth, jika kalian menjawab salah kalian akan mati, dan jika kalian menjawab benar maka tusukan jarum sesuai kata kalian"
"Ja..jadi"
"Iya bohong atau tidak kalian akan mati"
"Bohong, tidak mungkin seperti itu" seru Ani menentang hal itu, Aneh. Menurutnya peraturan itu sama sekali tidak benar.
"Aku lah pengadu nasib kalian, ini permainanku" kata wanita itu berdiri di atas dengan anggunnya.
Kemudian permainan pun dimulai...