webnovel

Pergi ke panti

Hari ini kiran tak masuk kuliah.Pikirannya sedang kalut.Dia hanya berpikir mau ke panti manemui ibunya.

Tak lama taxi yang dia tumpangi telah berhenti di depan panti alamat yang telah kiran berikan.Namun kiran masih belum menyadarinya.Sedari tadi dia hanya melamun.

"Neng kita udah nyampe,,,kata sopir taxi itu sambil memperhatikan kiran dari kaca spion mobil.Kiran langsung tersadar.

"Eh iya pa,,,maaf.ucap kiran kemudian mengambil dompetnya dan segera membayar sewa taxi setelahnya diapun keluar dari taxi.

Kiran merapikan dulu penampilannya sebelum masuk ke panti agar ibunya tak mengetahui masalahnya yang telah dia hadapi.

Kiran menarik napas dalam dan mencoba untuk tersenyum.Dia pun berjalan memasuki pekarangan panti.Di lihatnya ibunya yang baru saja keluar dan langsung tersenyum saat melihat kiran.

Kiran berjalan mendekati ibunya sambil membalas senyuman ibunya.Kiran langsung memeluk ibunya dengan sangat erat."Kia kangen sama ibu.." air matanya menetes dengan sendirinya dan dengan cepat dia menghapusnya agar ibunya tak melihat.

Bu aliya mengusap punggung kiran penuh sayang."Ibu juga kangen banget sama kamu sayang.ibu rindu mendengar kia yang cerewetnya minta ampun." balas bu aliya yang sudah melepaskan pelukannya.Kiran hanya tertawa.

Mata bu aliya terlihat sedang mencari seseorang dari arah belakang kiran."Suami kamu mana? kamu kenapa gak dateng bareng suami kamu? selama kamu menikah,kamu tak pernah sekalipun datang berkunjung kepanti bersama suamimu.Rumah tangga kamu baik-baik saja kan sayang? kamu bahagia kan tinggal bersama suamimu? tanya bu aliya bertubi-tubi sambil melihat kiran.

Kiran gelagapan tak tahu mau menjawab apa.ibunya menanyakan pertanyaan yang begitu banyak.Di tambah lagi sekarang hubungannya dengan suaminya kurang baik.Rumah tangganya saja sekarang sedang di ambang kehancuran.

"Ibu nanyanya banyak banget,,kia ampe bingung mau jawab yang mana dulu.kata kiran mencoba untuk tenang sambil tersenyum dan mengambil kedua tangan ibu kemudian menciumnya dengan lembut.

"Habisnya ibu sangat khawatir denganmu sayang.ibu takutnya kamu tidak bahagia.ucap bu aliya yang juga tersenyum membelai lembut kepala kiran.

Kiran tersenyum tipis."Awalnya kia bahagia bu sebelum Rena mengusik rumah tanggaku.Mas Arjun udah baik padaku,tapi sekarang setelah Rena masuk ke rumah kami mas Arjun kembali berubah.Entah mengapa."batin kiran merasah sedih.

"Ibu gak usah khawatir,,! yang pertama kia bahagia bersama mas Arjun,dan kenapa kia dateng sendiri,,ibu tahu kan mas Arjun orangnya sangat sibuk.Mas Arjun harus mengurus perusahaannya.Mas Arjun udah pernah bilang kalau nanti dia tak sibuk,kami akan sama-sama buat berkunjung ke panti.jadi ibu gak usah kawatir oke,,,!! jelas kiran dengan penuh harap agar ibunya bisah percaya dan tak bertanya lagi.

Bu aliya manggut-manggut mengerti."Syukurlah kalau gitu." ujar bu aliya.

Kiran langsung bernafas lega akhirnya ibunya percaya."Kita masuk dulu bu,,!! ada yang mau kia kasih ke ibu.kiran menarik tangan ibunya untuk masuk kedalam rumah.Bu aliya mengikut saja.

Kiran mengambil sesuatu dari dalam tasnya Sebuah amplop."Ini bu,,,ada sedikit uang buat ibu.untuk keperluan ibu dan adik-adik di panti." kiran memberikan amplop itu ketangan ibunya.

Wajah bu aliya terkejut sambil memperhatikan amplop yang diberikan kiran."Uang apa ini sayang,,? kalau keperluan ibu dan adik-adik kamu tak perlu khawatir sayang..!! kata bu aliya sambil menatap kiran.

Kiran tersenyum."Itu uang bulanan yang mas Arjun kasih kia bu,,kalau kia gak nolak hampir setiap hari mas Arjun kasih kia uang.kata mas Arjun untuk uang jajan,,masah uang jajan kalau kia kekampus satu juta satu hari.Emang dasar ya orang kaya aneh-aneh.Kia gak sanggup megangnya,habisnya terlalu banyak.Belum lagi mas Arjun selalu transferin kia di rekening tabungan kia.Jumlahnya banyak sekali,seakan rekaning kia udah mau menolak uang dari mas Arjun bu.katanya sambil melihat ibunya.

Bu aliya hanya diam,tak tahu mau berkata apa lagi.Apa lagi saat dia mengeluarkan uang dari dalam amplop itu dan melihatnya.

"Kia ini banyak sekali nak,,,20 juta..!! ujar bu aliya.Kiran kembali tersenyum.

" iya bu,,,ibu jangan nolak ya,,!! Sisanya ibu bisah tabung,,untuk keperluan adik-adik panti kalau mereka udah tumbuh dewasa nanti.Biar mereka bisah sekolah sampai ke universitas.Kita jangan terlalu mengharapkan para donatur bu.jelas zia.Bu aliya hanya mengangguk begitu sangat terharu dan kembali memeluk kiran.kiran membalas pelukan ibunya.

"Ya udah,,mumpung hari ini kia gak ada jadwal kuliah,kia mau seharian nemenin ibu di sini.sekalian mau bantu-bantu ibu dan juga kia kangen masakan ibu.kata kiran berbohong karena seharusnya hari ini dia masuk kuliah.

Bu aliya mengangguk begitu bahagia."Ibu mau simpan uangnya dulu ya,," bu aliya masuk ke dalam kamarnya dan kiran segera pergi kedapur.kiran sedikit melupakan masalahnya setelah berada di panti.Melihat ibunya bahagia dia pun bahagia.tujuannya dalam hidup memang untuk melihat ibunya bahagia.

Sementara di kampus terlihat Lila yang sedang menunggu kiran yang belum sampai-sampai juga.Dia terus-terusan melihat ke jam tangannya."Tuh anak mana sih,,,gak biasanya di setelat ini.mana kelas kita udah mau masuk lagi." lila uring-uringan sendiri menunggu kiran yang belum juga terlihat patang hidungnya.

"Nomornya gak aktif lagi,,aku mau nelfon siapa ya? nomornya pak Arjun gak ada sama aku.Hhmmm,,,oh iya,nomor aris aja.Untung kita udah pernah saling tukar nomor.Aku hubungi Aris dulu,mungkin saja nomor telfon rumah kiran ada padanya.

Lila langsung menelfon nomor Aris.Tak lama langsung tersambung,terdengar suara Aris yang menyapa dari sebrang sana.

📞"Halo lila,,,

"Eh iya Ris,,maaf kalau aku ganggu ya.Aku cuman mau nanyain nomor telefon rumah kia soalnya udah jam segini kia belum nyampe kampus.Aku hubungi ponselnya gak aktif.Mau nelfon pak Arjun aku gak punya nomornya.Aku hanya khawatir saja,soalnya hari ini kami udah ujian semester.Jelas lila panjang lebar agar Aris tak salah paham padanya.

📞"Maaf lila,,nomor telefon rumah kia gak ada sama aku.

"Baik lah,,sekali lagi maaf ya kalau aku udah mengganggumu.ya udah,,aku udah mau masuk kelas,jam kuliahku udah mau masuk.

📞"Iya,,,jawab Aris singkat.

lila langsung mematikan panggilan telfonnya dengan wajah memelas."Tuh orang ya,,ngirit banget ngomongnya.ujarnya dan segera masuk kedalam kampus.

*****

Setelah mendapat telfon dari lila,Aris jadi tak tenang.Dia langsung terpikirkan kiran."Pasti tuh anak ada masalah lagi,,dia tidak akan pernah mematikan ponselnya dan juga tak akan pernah mau bolos kuliah.Bisah kuliah adalah impiannya sejak dulu.Aku yakin ada sesuatu yang terjadi padanya.Gumam Aris.

Entah mengapa perasaan Aris jadi tak tenang.Dia seperti dapat merasahkan ikatan batin dengan kiran.Mungkin karena mereka sudah bersama sejak masik kecil.

Aris mengambil kunci mobilnya yang berada di atas meja di dalam kamarnya.kemudian segera keluar dari kamarnya dengan terburu-buru.

"Ka Arya,,aku bolos kerja dulu hari ini.Ada urusan penting yang harus aku urus.kata Aris pada kakaknya saat dia sampai di meja makan.

Kakaknya yang bernama Arya itu mengangkat sebelah alisnya memandangi adiknya itu."kamu memang sudah sering bolos saat kerja.jawab Arya yang kembali menyantap sarapannya.

Mama dan papanya yang berada di meja makan juga hanya geleng-geleng kepala melihat dua putra mereka itu.

"Ya udah,,aku pergi dulu.Aris langsung berlari pergi.

"Aris,,,setidaknya sarapan dulu sayang.Teriak mama amel namun Aris sama sekali tak menghiraukan panggilan mamanya."Tuh anak ya,,awas aja kalau dia entar pulang,mama jewer tuh kupingnya yang gak mau dengar sama mama.Di suruh sarapan malah main pergi-pergi saja.omel mama amel kesal atas tingkah anak bungsunya itu.

Pak Heru dan Arya hanya tertawa sambil menyantap sarapan mereka.

"Kaya mama gak tahu aja gimana sifat Aris.Pasti tuh anak mau ketemuan dengan sahabatnya kiran.Kalau udah masalah kiran tuh anak udah lupa segalanya.Apa mama ingat waktu Aris kita kirim keluar negri,dia aja ampe nangis cuman gara-gara gak mau pisah dengan kiran.Bukannya nangis pisah dengan keluarga ini malah nangis karena sahabatnya.Kenapa mama gak lamar aja kiran buat Aris,mungkin tuh anak bisah lebih belajar untuk dewasa.kata Arya yang sudah selesai sarapan.

Bu amel dan pak Heru tertawa mendengar perkataan Arya mengingat kekonyolan putra bungsu mereka yang menangis seperti anak kecil saat mau di kirim keluar negri.

😊😊😊😊😊