webnovel

Kompetisi Akademi

Redakteur: Wave Literature

Keesokan harinya. Ketika sinar matahari menyinari Northern Spiritual City, tanda-tanda marah mulai bermunculan di Northern Spiritual Academy.

Northern Spiritual Academy dibagi menjadi dua, yaitu East Branch dan West Branch. Terdapat beberapa persaingan antara kedua Branch ini. Namun, harus disebutkan bahwa persaingan hanya akan tumbuh menjelang diadakannya kompetisi. Inilah alasan mengapa Northern Spiritual Academy telah menghasilkan banyak murid luar biasa selama dua tahun terakhir.

Academy Competition adalah kompetisi antar branch, yang diadakan sekali setiap beberapa bulan, merupakan kompetisi yang paling seru dan menegangkan. Peringkat dari tiap berbagai individu di Northern Spiritual Academy akan diputuskan selama Academy Competition. Tiap peserta tentu akan berusaha untuk mengalahkan orang lain. Selain itu, siapa yang tidak ingin menunjukkan kekuatannya di depan banyak senior dan junior wanita yang cantik-cantik? Karena itu, banyak murid yang berusaha keras untuk mendapatkan hasil terbaik di Academy Competition.

Di sebelah barat Northern Spiritual Academy, terdapat stadion yang amat luas. Banyak arena tersebar di tempat itu untuk bertanding. Di dekat arena tersebut, terdapat tangga batu yang berfungsi sebagai tempat duduk. Saat ini, kursi-kursi batu itu telah penuh dengan lautan manusia.

Berbagai macam suara seperti percakapan dan bisikan menjadi satu. Ditambah dengan suara tawa dari gadis-gadis muda yang menambah suasana khas anak-anak muda.

Di dalam stadion yang besar, terdapat banyak orang. Namun, terlihat jelas bahwa sekelompok orang ini terbagi menjadi dua bagian. Yaitu kelompok dari West Branch dan East Branch. Karena rasa kompetitif antara kedua kelompok, tidak jarang kedua belah pihak saling memancing, membuat suasana menjadi sangat hidup.

"Kita, East Branch, hanya menduduki empat kursi dari sepuluh besar di Earth Class. Selain itu, tiga peringkat teratas diduduki oleh perwakilan dari West Branch. Aku tidak tahu apakah akan ada perubahan setelah Academy Competition ini. "

"Kita, East Branch, juga memiliki sejumlah jagoan yang kuat. Liu Feng dan Tan Qingshan dikabarkan segera mencapai Spiritual Movement Stage. Jika mereka berhasil, mungkin mereka bisa mencapai lima besar."

Di kursi-kursi East Branch, beberapa murid berbincang satu sama lain. Di samping, Su Ling mendengar percakapan itu. Ia tampak kecewa hingga bibirnya cemberut. Ia berkata "Kalian bahkan tidak menyadari poin utama dari Academy Competition. Tidak peduli berapa banyak kursi yang diraih oleh East Branch, selama Saudara Mu mendapatkan tempat pertama, West Branch tidak akan berani mengganggu kita lagi."

Murid-murid East Branch saling memandang dan segera menghela nafas. Meskipun apa yang dikatakannya benar, Mu Chen masih harus mengalahkan Liu Yang untuk menjadi nomor satu dari Earth Class. Menurut kabar ia memiliki Human Level Spiritual Pulse...

"Saudara Mu, saat ini, kami, East Branch, mengandalkan mu." Su Ling tersenyum pada anak laki-laki di depannya saat dia berbicara.

Mu Chen membalas senyum Su Ling, tetapi matanya menatap ke arah stadion. Meskipun belum secara resmi dimulai, sudah ada beberapa murid yang mulai bertarung di arena.

Tepat ketika Mu Chen menatap stadion, sebuah keributan terdengar dari belakangnya. Kemudian, aroma wangi tercium dibarengi oleh datangnya seseorang yang anggun dan langsing di sampingnya. Suara manis muncul "Hei!"

Mu Chen memiringkan kepalanya untuk menatap Tang Qian'Er, yang muncul di sebelahnya. Tang Qian'Er mengenakan pakaian berwarna hijau pupus. Rambut kuncir kudanya memantul dan wajahnya yang sangat cantik menarik banyak tatapan penuh gairah dari orang-orang sekitarnya.

Tang Qian'Er adalah seorang siswi dari East Branch Heaven Class dan dia sangatlah cantik. Dia juga memiliki kepribadian yang sangat baik. Jadi, sangatlah pantas bagi dirinya untuk dianggap sebagai salah satu bunga di East Branch. Tidak peduli kemanapun ia pergi, ia akan selalu menarik perhatian berbagai mata yang iri akan keanggunan nya.

"Mengapa kamu datang kemari?" Karena Tang Qian'Er muncul di sini, Mu Chen sedikit terkejut. Bukankah saat ini adalah waktu dimana murid dari Heaven Class berlatih?

"Aku datang ke sini untuk menyemangati mu." Tang Qian'Er tersenyum lalu mulai bercanda "Dan jika kamu dipukuli habis habisan, aku masih bisa membawamu kembali."

"Benarkah? Terima kasih." Mu Chen menggelengkan kepalanya pelan.

"Hei, apakah kamu akan baik-baik saja? Aku dengar kamu bertengkar dengan Liu Yang kemarin, jadi mungkin dia akan membuat masalah pada mu hari ini." Kecemasan menyelimuti mata Tang Qian'Er. Meskipun ia hanya bercanda, ia sebenarnya paham bahwa acara ini sangat penting. Bahkan ia rela meninggalkan latihan pengembangannya hanya untuk datang ke Academy Competition.

"Aku akan berusaha sekuat tenaga." Mu Chen tersenyum. Tepat ketika selesai berbicara, raut mukanya tiba-tiba berubah. Ia mengangkat kepalanya untuk menatap ke arah lain. Di tengah kursi West Branch, sebuah tatapan dingin menatap tajam ke arahnya. Itu adalah Liu Yang.

Murid West Branch lain seperti Mu Yuan dan Xue Dong berkumpul di sekitar Liu Yang. Mereka semua mengirim balik tatapan menantang ke arah Mu Chen.

Mu Chen dan Liu Yang saling menatap. Di tengah-tengah tempat kedua tatapan mereka bertemu, seolah olah terdapat percikan api yang keluar.

Keduanya adalah murid yang terkenal di kedua Branch. Dan semua orang tahu pertarungan merekalah yang paling ditunggu-tunggu. Inilah mengapa tatapan Mu Chen dan Liu Yang lah yang membuat mereka menyeringai. Sepertinya acara hari ini akan berlangsung sangat seru.

Liu Yang menatap Mu Chen. Kemudian perhatiannya beralih ke Tang Qian'Er, yang berada di sampingnya. Ia menggertakkan giginya. Ketika ia melihat Mu Chen lagi, tatapannya berubah dingin lagi.

"Sangat merepotkan..." Mu Chen menangkap perubahan kecil tatapan Liu Yang. Ia kemudian melihat Tang Qian'Er. Semua orang di Northern Spiritual Academy tahu bahwa Liu Yang menyukai Tang Qian'Er. Namun, ia tidak pernah meninggalkan kesan yang baik padanya. Selain dendam yang terdapat antara ayah mereka, Mu Chen terkadang berpikir bahwa Liu Yang membencinya karena rasa cemburu terhadap dirinya karena ia dekat dengan Tang Qian'Er.

"Jika kamu tidak suka aku memberimu masalah, lebih baik aku pergi." Kata Tang Qian'Er tegas.

Mu Chen tertawa lepas. Mata hitamnya menatap Tang Qian'Er. Mata cerah anak ini membuat gadis itu sedikit tersipu, tetapi, sebagai orang yang keras kepala, dia masih bisa menatap langsung ke Mu Chen.

"Jika karena dia... tidak seharusnya dianggap sebagai masalah." Kata Mu Chen sambil tersenyum.

"Huh, kamu hanya tahu bagaimana caranya menyombongkan diri. Katakan itu setelah kamu menang. "

Tang Qian'Er cemberut, ia melirik stadion dengan matanya yang indah. Wajah cantiknya tiba-tiba berubah dan dia berbisik: "Orang itu benar-benar datang ..."

Pandangan Mu Chen mengikuti ke arah yang dimaksud. Ia kaget untuk sesaat. Bukan hanya Mu Chen, seluruh kursi East Branch mendadak hening.

Tatapan mereka mendarat di kursi yang diduduki West Branch. Ada beberapa orang berusia 17 hingga 18 tahun. Mereka hanya sedikit lebih tua dari murid Heaven Class. Pada saat ini, orang-orang ini bersandar dan dengan tatapan malas menatap arena di dalam stadion, terkadang mereka tampak bersenda gurau. Jelas bahwa mereka tidak peduli dengan keadaan di stadion.

Di tengah sekumpulan orang itu, terdapat dua sosok yang menarik perhatian. Anak laki-laki dan yang satunya anak perempuan. Si gadis itu mengenakan gaun merah cerah dan matanya sangat menarik seperti buah persik. Ia adalah Hong Ling dari West Branch.

Sedangkan sang anak laki-laki berpakaian putih. Ia tinggi dan tampan. Tampaknya ia sedang mengawasi area West Branch. Area yang ia pandang seketika menjadi hening, terbukti bahwa yang diawasi tampak ketakutan.

"Huh… Liu MuBai. Aku tidak mengira bahwa ia akan datang juga..." Su Ling menelan ludah dan berkata dengan suara serak.

Jika mereka menghadapi Liu Yang, mereka masih sedikit bersemangat untuk mengalahkannya. Namun, di depan Liu MuBai, mereka tidak dapat menunjukkan keberanian.

Liu MuBai adalah murid yang paling kuat di Northern Spiritual Academy. Sejak ia memasuki Northern Spiritual Academy, tidak ada yang pernah mampu menggantikan posisinya sebagai si nomor satu.

Tatapan Mu Chen menatap sosok mengagumkan yang berpakaian warna putih tersebut. Mata hitam Mu Chen saling bertatapan dengannya. Dari kejauhan, sedikit aura menakutkan masih dapat dirasakan.

Keempat mata itu saling bertukar pandangan. Namun, dalam mata Mu Chen tidak terdapat tatapan ketakutan seperti murid-murid lain. Hal ini membuat sosok dalam warna putih sedikit terkejut hingga ia mengerutkan kening.

"Oh, bocah itu memiliki karisma yang lumayan." Selain Liu Mubai, para senior dari West Branch kaget saat menyadari bahwa Mu Chen tidak takut pada Liu Mubai.

Mata Hong Ling juga menatap Mu Chen ketika ia saling berpandangan dengan Liu Mubai. Wajah anak laki-laki itu tampaknya sedikit kekanak-kanakan, tetapi hal ini malah membuat orang yang memandangnya merasa tenang. Sepertinya bahkan jagoan nomor satu dari Northern Spiritual Academy tidak mampu mempengaruhi dirinya.

Ho Ling terpesona. Anak laki-laki pemalu yang dulu pernah mengikutinya sudah sangat berubah..

"Kakak!"

Sebuah suara terdengar dari dekat. Liu Yang menatap gembira ke sisi ini.

Liu Mubai mengangguk ke arah Liu Yang. Kemudian, tangannya mencengkeram pagar stadion. Dia tidak berkata apa-apa, tetapi suasana di East Branch sedikit hening. Di sisi lain, West Branch memanfaatkan momen ini untuk bangkit dan semakin bersemangat.

Terlihat jelas bahwa Liu Mubai dengan sengaja datang untuk mengintimidasi perasaan mereka. Posisinya sebagai orang nomor satu di Northern Spiritual Academy tidak akan mampu ditandingi bahkan oleh senior dari East Branch.

Tepat ketika tatapan Liu Mubai seolah mengintimidasi lawan, tiba tiba suara lonceng berbunyi nyaring terdengar. Banyak murid yang mengalihkan perhatian mereka. Academy Competition akhirnya dimulai.