Benua yang luas itu telah hancur. Seluruh langit dan bumi di tempat itu penuh dengan atmosfer kehancuran. Tapi, meskipun sudah hancur sampai seperti ini, Tanah Divine Beast tetap memancarkan tekanan unik, sehingga semua orang yang datang kemari bisa merasakan periode kuno yang menakjubkan itu.
Whoosh!
Suara sesuatu yang melesat melewati angin terdengar di cakrawala yang tak berujung itu. Terlihat empat cahaya pelangi tengah melintas dari kejauhan. Lalu, diiringi dengan suara ledakan yang kencang, pelangi-pelangi itu terbang ke kejauhan dengan cepatnya.
Empat sosok itu adalah Mu Chen, Nine Nether, dan dua bersaudara yang sudah sepakat untuk mengincar Menara Kuno Pemurni Tubuh setelah tiba di Tanah Divine Beast.
Mereka sudah terbang dengan cepat selama hampir setengah hari. Dalam perjalanan, mereka sudah bertemu beberapa spesies Spiritual Beast lainnya. Mereka saling mewaspadai, tapi tak terjadi perselisihan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com