Raka melirik sekejap ke arahnya. Tetapi dia tidak berkata apa-apa. Sepatah kata pun tidak dia ucapkan. Mulutnya masih membungkam. Tatapan matanya juga masih tajam. Seperti juga pedang pusaka yang sekarang masih tergenggam erat di tangannya.
Empat Pendekar Setia sudah kembali mempersiapkan segalanya. Termasuk pula rencananya ketika nanti sudah memulai kembali pertempurannya.
Setelah menghela nafas beberapa kali, akhirnya mereka memulai lagi. Empat Pendekar Setia sudah menyerang. Gerakannya masih sama. Posisi masing-masing anggotanya juga sama.
Tapi kekuatan yang terkandung dalam setiap serangannya jelas jauh berbeda.
Serangan yang sekarang jauh lebih hebat. Lebih menakutkan. Sebab mereka sudah mengeluarkan seluruh kemampuan yang tersisa.
Di sebelah sana, Pendekar Pedang Pencabut Nyawa juga sudah siap. Pedang Pencabut Nyawa kembali melancarkan tebasan beruntun begitu serangan lawan sudah tiba di hadapannya.
Wushh!!! Wutt!!! Wutt!!!
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com