"Asih … kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Raka memecahkan keheningan di antara mereka.
"Aku … aku tidak ada maksud apa-apa. Aku hanya disuruh oleh Eyang Raga Bayu untuk mencari Kakang. Itu saja, tidak lebih. Maaf kalau aku sudah mengganggu waktu kalian, silahkan lanjutkan," ucapnya dengan suara serak.
Selesai berkata demikian, Purba Asih langsung membalikkan tubuh. Lalu kemudian dia segera pergi dari sana.
Perasaannya saat itu campur aduk. Antara sedih, kesal, marah, semuanya bercampur menjadi satu. Gadis itu benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Yang pasti, saat ini dia hanya ingin pergi. Pergi sejauh mungkin dan mencari tempat yang nyaman untuk menenangkan dirinya.
Purba Asih menggunakan ilmu meringankan tubuhnya hingga ke titik tertinggi. Sehingga hanya sesaat saja, dia sudah tidak terlihat lagi oleh pandangan mata.
Gadis itu berlari seperti orang kesetanan. Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah lari. Tidak ada kata lain selain dari lari.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com