"Eyang, Paman …"
Raka Kamandaka sedikit tergugup dibuatnya. Kehadiran lima tokoh besar di belakang tubuhnya itu membuat dirinya merasa kaget. Dia jadi kelabakan sendiri.
"Hebat, hebat. Ilmu pedangmu ternyata semakin bertambah dahsyat dan sempurna. Aih, kalau disuruh melangsungkan duel, aku jadi tidak yakin bisa mengalahkanmu," kata Eyang Wijaya Kusuma si Pedang Malaikat Pembasmi Iblis.
Dia adalah pendekar pedang. Malah sudah bisa disebut sebagai ahli pedang. Dan sebagai seorang ahli, tentunya orang tua itu sudah sangat paham tentang ilmu-ilmu pedang.
Mana yang hebat, mana yang dahsyat, mana yang belum sempurna dan sudah mana yang sempurna, Eyang Wijaya Kusuma bisa membedakannya dengan sangat mudah. Dia sanggup memberikan penilaian hanya dalam satu kali melihat.
Dan sekarang, sudah sejak tadi dirinya melihat juga permainan pedang Pendekar Pencabut Nyawa. Selama pemuda itu mengeluarkan ilmu pedangnua, dirinya dibuat terkagum-kagum sendiri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com