webnovel

Pendekar Pedang Pencabut Nyawa

Raka Kamandaka adalah seorang pemuda tampan yang berasal dari Keluarga Kamandaka. Keluarga tersebut sangat ternama di Tanah Pasundan. Selain ternama, keluarga itupun merupakan keluarga yang sangat kaya raya. Kekayaannya di mana-mana, bisnis perdagangannya maju pesat. Di sisi lain, Kepala Keluarga Kamandaka juga seorang pendekar. Namanya sangat termashur di dunia persilatan. Setiap orang-orang yang berkecimpung dalam rimba hijau, pasti pernah mendengar nama Pendekar Pedang Tunggal. Sepak terjangnya membuat semua pendekar golongan hitam merasa jeri. Kalau namanya disebut, pasti mereka bakal merasakan seluruh tubuh bergetar karena saking takutnya. Sayang, suatu ketika sebuah malapetaka menimpa keluarga ternama itu. Seluruh anggota keluarganya tewas dibunuh oleh puluhan orang tidak dikenal. Bahkan malapetaka juga menimpa guru dari Raka Kamandaka sendiri. Setelah terjadinya pembunuhan berantai yang dilakukan secara sadis tersebut, Raka Kamandaka memutuskan untuk memecahkan misteri yang menimpa keluarganya. Dia akan terjun ke dunia yang penuh dengan pertarungan sebagai seorang pendekar muda pilih tanding. Dengan sebilah pusaka yang bernama Pedang Pencabut Nyawa, Raka bertekad akan menggetarkan dunia persilatan.

Junnot_senju · Eastern
Not enough ratings
407 Chs

Kematian Dua Orang Sahabat

Saat ini malam hari.

Kegelapan malam baru saja menyelimuti alam mayapada. Bulan sabit sudah muncul dan menggantung di atas langit. Walaupun ada gumpalan mega yang menutupi Sang Dewi Malam, tapi nyatanya cahaya keindahan masih bisa dipantulkan olehnya.

Ribuan bintang bertaburan di atas sana menemani sang rembulan.

Langit cerah. Udara terasa segar. Bau harum bunga mekar semerbak tercium terbawa angin malam sepoi-sepoi yang terasa membelai tubuh.

Malam ini sangat-sangat indah. Keindahannya sulit untuk dicari bandingannya.

Di jalanan lumayan lebar yang ramai, di pinggir sebuah kota yang berdekatan dengan Kotaraja, Raka Kamandaka sedang berjalan seorang diri. Dia berjalan dengan tenang dan santai sambil menikmati suasana yang menenteramkan hati ini.

Di tengah kerumunan orang-orang yang berlalu lalang, pada saat bisingnya pembicaraan para warga sekitar, pemuda itu tetap bersikap tenang. Seolah-olah di dunia ini tidak ada sesuatu apapun yang dapat membuatnya risau.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com