Mendengar perkataan Alvin ana berpikir dia ada benarnya. Terang saja Ana langsung kehilangan kata-katanya, dia tau kalau berbicara dengan Alvin dia hanya akan menjadi lelucon saja. Alvin melepas pelukannya dan berkata.
"Sayang sudah waktunya, mari kita keluar, Eza sudah menunggu di mobil!". Tanpa banyak tanya Ana mengikuti Alvin keluar dengan menggandeng tangannya.
Beberapa saat kemudian Ana dan Alvin keluar dari balik pintu, Eza menatap tajam Kearah Ana.
"Kakak ipar, kamu sangat anggun". puji Eza dengan tulus.
Mendengar Eza memuji istrinya, Alvin melirik Eza dengan sinis, Eza langsung menutup mulutnya karena ngeri.
"Ya tuhan, jangan katakan bongkahan es ini cemburu padaku... bisa gawat dunia persilatan, hahaha..". Setelah itu mereka bertiga berangkat, kali ini Alvin mengijinkan Eza ikut dikarenakan dia membutuhkan Eza.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com