webnovel

PANGERAN UNTUK ELLA

Ella putri seorang bangsawan kaya yang harus tinggal sendiri setelah ayahnya meninggal, sampai suatu ketika seorang pemuda terluka ditolongnya dan ternyata dia seorang pangeran dari negeri seberang ...

pangeran_Biru · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
32 Chs

Pantai menjadi saksi Cinta

Warning 17 ++

Setelah beristirahat makan dan minum, mereka menuju pabrik pembuatan wine, rupanya sudah ada perkerja yang mencuci buah anggur, setelah itu di masukan kedalam dua wadah besar dari kayu akan di hancurkan dengan cara tradisional yaitu dengan diinjak dengan kaki, tentu saja sudah dibersihkan dan menggunakan sepatu khusus dari karet tebal ada dua orang perempuan bertubuh gemuk yaitu Margareth dan Meg yang satu berdarah latin sedang yang lain berkulit hitam. keduanya masuk ke kedalam wadah besar karena masih sedikit maka cukup dua orang saja tapi bila banyak maka butuh 4 orang masing-masing setiap wadah.

Prosesi pembuatan wine pertama di perkebunan Anggur atau dalam bahasa Inggris disebut Vineyard milik Ella menggunakan adat dan tradisi yang konon sudah puluhan tahun oleh para budak dari Afrika dan gipsy dari latin. Dimulai ada beberapa pria memainkan alat musik gendang dan gitar, setelah itu kedua perempuan berteriak seperti menjerit dan musik pun mengalun menghentak membuat orang ingin menari dan kedua perempuan pun menari sampai di atas wadah besar untuk menghancurkan anggur. mereka masuk dan mulai bernyanyi.

Dan menari sambil menginjak buah anggur, sementara air perasan mengalir ke tong di bawah wadah. makin cepat musik makin cepat gerakan menginjak. hal itu terus berlangsung sampai tidak bersisa lagi. semua bertepuk tangan dan bergembira. Proses kemudian adalah penyaringan dan pemasakan serta pendinginan sebelum dimasukan ke tong besar, di tambah ragi khusus untuk fermantasi agar minuman anggur menjadi sedikit kental dan rasa manis dan sedikit asam akan terasa wine serta awet disimpan selama puluhan tahun.

Akhirnya pesta panen dan prosesi pembuatan anggur pertama milik Ella selesai. hari memang sudah sore, Jeff dan bibi Samantha pulang setelah makan malam. Ella mengucapkan terima kasih dengan kedatangan mereka, hanya mungkin ada pembicaraan yang tertunda antara Jeff dan Ella.

Ella menatap kepergian kereta kuda milik bibi dan Jeff. Dia menghela nafas, dan kemudian pergi ke kamar untuk istirahat.

-----------

Modal untuk membuat perkebunan anggur termasuk membuat wine tidaklah murah, butuh banyak modal untuk perawatan, penyemprotan, dan pembibitan. Modal akan kembali bila wine botolan sudah jadi dan siap di jual. untuk itu Ella memutuskan untuk menjual dan mengambil warisan ibunya yaitu emas batangan dan uang disebuah bank di kota London. Ella pantang meminjam uang di bank lokal milik Sir Henry musuhnya.

Selama beberapa hari ini setelah panen anggur Ella dan Jeff menjadi lebih akrab dan dekat. Ella sepertinya tidak perduli Jeff sudah tunangan dan dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Ella percaya kepada Jeff sepenuhnya akan memilih dirinya dibanding perempuan itu.

"Kamu jahat Jeff !" baju renangnya kotor oleh pasir, sementara Jeff hanya tertawa, mereka kini sedang berada di pantai yang tidak jauh dari kota yang memang dekat pantai. dengan kuda hanya satu jam saja.

"Maaf honey !" Jeff membersihkan pakaian renang Ella. Kebetulan pantai memang sepi, para penduduk kurang menyukai pergi ke pantai, kecuali beberapa pasangan saja pergi ke sana.

"Jadi begitu ? oke, aku juga akan pulang ke London akhir pekan ini !" ujar Jeff.setelah mendengar rencana Ella akan ke sana untuk mengambil warisan ibudanya.

"Pulang ?" Ella tertegun, Jeff merangkul pundak Ella dan menarik tubuhnya kedalam pelukan.

"Hari liburanku sudah usai, aku akan melanjutkan kuliahku lagi ! aku janji Ella ! aku akan kembali !" Jeff menatap dan kemudian mencium bibir Ella.

"Aku mencintaimu !" bisik Jeff melepas ciumannya.

"Aku juga mencintaimu Jeff !" bisik Ella keduanya kembali berciuman, perlahah Jeff mendorong tubuh Ella berbaring di pasir pantai yang lembut.Jeff mulai mencium leher Ella, tangannya yang nakal mulai menjelajah tubuh Ella dimulai dari payudaranya yang membulat sempurna.

"Aaahhh .. Jeff !" desah Ella tubuhnya menggeliat, tangan Jeff mulai membuka satu persatu pakaian renang milik Ella kini tubuhnya sudah telanjang, Jeff kembali mencium bibir Ella mereka berpagutan. Kemudian mulai menindih tubuh Ella

"Aaahhh Jeff saaakkiit !" terdengar teriakan kecil ketika suatu benda memasuki tubuhnya. tangannya memeluk leher lelaki yang dicintainya.

"Aaahhh ...Ella maafkan aku !" bisik Jefff, sebelumnya ia membuka dan melebarkan paha dan kaki Ella, celana pendek Jeff sudah terlepas kini keduanya telanjang. Ia mulai menggerakan tubuhnya naik turun, desahan dan erangan keduanya terdengar tanpa sadar air mata Ella meleleh. ia membiarkan keperawanannya terenggut oleh Jeff.

"Jeff ... aasshhh !" nafas Ella terengah desahan terdengar.

"Eeelllaaa aakkuu mmmeeenmmcciittaaiiimmmuuu aaahhh !!" tubuh Jeff menegang ia menggeram dan menekan kuat tubuhnya.

"Jjjeeefff .... aaaahhhh !"mata Ella pun terbelalak, keduanya mencapai puncak kenikmatan, setelah itu hening hanya nafas yang memburu saja dan keringat deras dari tubuh keduanya.

Jeff mengangangkat wajahnya dan menatap Ella kemudian mengecup bibir dan menciumnya.

"Aku akan bertanggung jawab Ella !" bisiknya setelah melepas ciuman dibibirnya dan keduanya saling bertatapan.

"Iya Jeff ..."jawabnya lirih, kini ia tidak yakin dengan apa yang Jeff janjikan kepadanya. Bibi Samatha pernah mengatakan tentang keluarga Jeff yang sebenarnya, memang mereka dari keluarganya terhomat. Kedua orang tua Jeff menjunjung erat 3 B yaitu bibit, bebet dan bobot untuk setiap calon mantu putra putri mereka. Kedua kakak Jeff pun demikian mereka berdua sukses dijodohkan oleh kedua orang tuanya terutama oleh Jean Marshal ibunda Jeff sendiri yang sangat berperan penting. Apalagi Jeff menurut Bibi Samantha yang terhubung dengan ayahnya sangat dekat dengan ibundanya itu.

Ella tahu tentang itu, tapi ia tak menolak memberikan segalanya, karena ia begitu mencintai jeff sejak dulu, dengannya dia merasa nyaman. Ayahnya pernah mengatakan hal yang sama kepadanya ketika pertama kali pacaran, jangan terlalu percaya cinta ! tapi Ella malah membantah kenapa ayahnya mau menikahi ibu bila semua menentangnya ? Ella sudah tahu masa lalu ayahnya. Ayahnya hanya terdiam, Cinta butuh pengorbanan, cinta bukan hanya kata manis tapi butuh bukti nyata dan waktu, ketika dua orang saling mencintai dan mengetahui resiko yang ia akan hadapi bersama, maka cinta menjadi kekuatan untuk menghadapi segala masalah.

Menurutnya Ella waktu itu masih sangat muda dan polos belum mengetahui arti cinta sejati itu seperti apa, Ella masih berfikir tentang pangeran yang ada di impiannya tanpa mengetahui lelaki adalah manusia biasa yang membutuhkan perempuan untuk menjadi luar biasa. Ella pernah bertanya bagaimana bisa tahu dia cinta sejatinya, ayahnya menunjuk dadanya : Hatimu, dia akan berkata sejujurnya atau ragu.

Ella bangun dan melangkah kepantai dengan tubuh telanjang untuk memberihkan noda merah yang mengalir dari pahanya, Jeff hanya duduk terdiam, dia merasa bersalah. perlahan dia bangun dan mendekati Ella.

"Kamu tidak apa-apa ?" tanyanya Jeff membantu membersihkan tubuhnya setelah itu dirinya.

"Ella aku ...!" ketika mereka sudah berpakaian lagi.

"Sudahlah Jeff, aku tidak apa-apa ! aku menginginkannya juga !" jawab Ella tersenyum.

"Maaf !" Jeff memegang tangannya dan kemudian keduanya pergi.

---------------

Beberapa hari kemudian, Ella dan Jeff sedang berada di stasiun kereta menuju London. Keduanya sedang menunggu kereta datang. Bibi Samantha mengantar mereka ke stasiun.

"Jeff tolong jaga Ella di sana ! London itu luas, bibi takut kenapa-kenapa dengannya !" ujar bibi Samantha menasehati Jeff, keduanya tersenyum.

"Aku sudah besar bibi !" Jawab Ella.

"Tetap saja kamu itu perempuan !"

"Iya bibi, Jeff janji !" jawab Jeff. "Oh aku lupa topi ku tadi tertinggal di kafe !" ujar Jeff dia pamitan untuk pergi mengambil topinya. tadi sempat singgah membeli kopi dan teh.

"Cepetan Jeff kereta mau datang !" teriak bibinya.

"Iya !" teriaknya, Ella tersenyum.

"Kamu begitu mencintainya kan Ella ?" tanya bibi Samantha sambil menghirup tehnya. Ella mengangguk.

"Kau sudah memberikan segalanya bukan ?" Ella tertegun dia terdiam.

"Kalau terjadi apa-apa cepatlah pulang !" jawab bibi Samantha sambil menatap Ella.

"Tuuutt ...!"

"Tuutt !" suara kereta yang datang mengejutkan keduanya.

Bersambung ...