Malam itu, Fei tidur dengan gelisah karena mendapatkan mimpi aneh. Suaminya di sisi dia terbangun setelah mendengar suara lirihnya yang mengigau acak.
"Fei, Fei, bangun … kamu kenapa?" Ren menepuk pelan lengan istrinya, tapi Fei tak juga membuka mata. Ia berganti dengan menepuk lembut pipi sang istri. "Fei?"
Mata Fei pun membuka dan dia seperti orang terkejut. "Hah!" Kemudian menatap Ren yang sudah setengah tegak di sebelahnya, berkata sambil memeluk suaminya, "Mas …."
Ren membalas pelukan Fei dan bertanya, "Kamu kenapa? Mimpi buruk?"
Fei mengangguk dan menenggelamkan wajahnya ke dada Ren karena aroma tubuh suaminya membuat dia tenang.
"Ya sudah, yang penting kamu sudah bangun." Ren mengusap-usap lengan dan punggung Fei. Di sana basah keringat, sepertinya Fei benar-benar mimpi buruk.
Paginya, Ren membuatkan susu hamil rasa cokelat untuk Fei sementara istrinya menunggu di kursi makan. "Ini." Dia sodorkan gelas ke Fei.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com