Setelah semua tamu undangan pulang, aku menghampiri orang tua Mas Chandra yang kelihatan masih shock dan menangis. Melihat kedatanganku, sontak mereka menghapus tangisan itu.
"Bu, Pak mari kita kembali pulang," ucapku sambil tersenyum.
Mereka pun mengangguk, namun kulihat air mata Ibu masih terus mengalir. Ku dekati beliau, dan mencium punggung tangannya.
"Bu, maafkan aku ya, telah berbuat seperti ini pada Mas Chandra. Jika saja dia tak menduakanku dan juga tak ingin membunuhku, tentu aku pun tak akan setega itu kepadanya. Tolong Bu, Pak maafkan aku."
Tak terasa, air mata yang dari tadi kubendung akhirnya tumpah juga. Mereka menjawab permintaan maafku hanya dengan anggukan, terpancar wajah sedih dan kecewa di sana.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com