Rayi berjalan memasuki kamar untuk kembali tidur . Rayi tidur sambil membenamkan wajah ya pada punggung Luna .
" kamu tadi ngomong sama siapa " tanya Luna saat menyadari Rayi ada di belakangnya .
" mama " jawab Rayi singkat sambil memeluk erat Luna dari belakang .
" mama telepon kamu " tanya Luna ,
" mama tadi antar makanan " jawab Rayi , Luna sontak terbangun ,
" terus kamu kenapa nggak bangunin aku Rayi " amuk Luna sambil memukul Rayi dan membuang selimutnya ,
" auh sakit " keluh Rayi , " apa barusan kamu panggil aku ?" Rayi tersadar Luna memanggil namanya .
" apa !!! " bentak Luna sambil menguncir rambut pendeknya .
" nggak kenapa - kenapa " kata Rayi pasrah kemudian kembali tidur .
Luna berjalan keluar kamar dan melihat ruang tamu yang berantakan karena kemaren dia tak sempat beres - beres dan langsung pergi .
" Luna " teriak Rayi dari dalam kamar , tapi tak ada jawaban dari Luna yang tengah beres - beres .
" Luna ,,," teriak Rayi lagi dari balik selimut , " Lovely Luna ,, Luna ku " teriak Rayi berkali - kali dengan suara beratnya .
" apa !!! " teriak Luna dari luar ,
" bukan kamu , Luna yang lain . Luna yang kemaren malam " teriak Rayi ,
" Luna kemaren lenyap " amuk Luna .
" Luna sini aku masih ngantuk " kali ini suara Rayi lebih lembut sambil menepuk - nepuk bantal meminta Luna kembali tidur .
" kamu nggak lihat rumah berantakan , dan lagi kamu kenapa nggak bangunin aku pas mama datang " gerutu Luna .
" udah biarin , nggak ada yang nyuruh kamu bersih - bersih " kata Rayi seraya duduk sambil melihat Luna yang masih bersih - bersih .
" tapi aku malu sama mama lihat deh rumahnya kayak gini " kata Luna sedih menatap Rayi . Sesaat Rayi terdiam kemudian melambai ke arah Luna agar Luna mendekat .
Luna mendekat dan duduk tepat di samping Rayi .
" mama lebih marah lagi kalo lihat menantu kesayangannya bersih - bersih rumah padahal mama udah siapin orang yang bersihin rumah ini " jelas Rayi .
" rumah berantakan dan aku tidur di tempat kamu , kayaknya bukan awal yang baik " gerutu Luna menutup muka nya dengan selimut .
" mama malah kecewa karena aku tidur di sofa dan kamu di disini " jelas Rayi sambil menghampiri Luna di balik selimut .
" no itu kebohongan kamu aja " kata Luna tak percaya ,
" aku juga heran , kenapa mama aku beda ya" tawa Rayi ,
" bilang apa mama tadi ? " tanya Luna mulai serius .
" kamu ditunggu buat makan bareng sama papa " jawab Rayi sambil menatap Luna dengan tatapan yang dalam hingga membuat Luna grogi .
" aku mandi dulu " kata Luna berpaling disambut senyum Rayi yang senang karena membuat Luna salah tingkah .
Rayi membuka pintu kamar mandi dan sontak membuat Luna teriak histeris , Rayi tersenyum kemudian membalikkan badan .
" Rayi privasi " amuk Luna histeris dan buru - buru menyambar handuknya .
" haha privasi " tawa Rayi geli dengan perkataan Luna ,
" udah tahu ada orang mandi " omel Luna yang masih memakai handuk kimono nya .
" udah belum ? darurat ini ?!! " tanya Rayi
" udah ada apa sih ? " kata Luna ketus , sambil merapikan handuk yang melilit rambutnya .
" nih " tunjuk Rayi pada ponsel Luna yang berdering dan si penelepon adalah Nakula . Luna buru - buru menyambar ponselnya .
" iya kak " kata Luna tanpa salam bertanya pada kakaknya .
" pulang jam berapa ?" tanya Nakula ,
" ya agak siangan lah " jawab Luna , Rayi duduk di samping Luna sambil menguping pembicaraan Luna dan kakaknya .
" baju gue jangan lupa ambilin juga , terus loe udah dapat kabar belum dari Xena " kata Nakula panjang lebar .
" iya bos siap , belum di balesin sama kaka Xena " kata Luna
" Yi buruan pulangin adek gue atau bakal gue kirim sekompi polisi " kata Nakula yang terdengar santai , Rayi melotot tak percaya Nakula mengetahui adik kesayangannya ada bersama dirinya .
" iya maaf siap kak " kata Rayi menahan tawa karena melihat Luna tertawa terbahak - bahak .
" loe ya mulai kurang ajar berani bawa Luna ke tempat kayak gitu , mau gue bilangin bunda sama kak Yudhis " gertak Nakula .
" jangan lah kak , pulang dengan selamat kok Luna " elak Rayi ,
" pulang dengan selamat ke rumah loe , bukan ke rumahnya " kata Nakula sadis , dan makin membuat Luna terbahak .
" iya kak maaf " kat Rayi memelas ,
" makin menjadi yaw kalian " nada suara Nakula makin ketus ,
" Bie jangan ketawa ih " kata Rayi sambil membekap Luna agar tak tertawa ,
" loe apain adik gue " kata Nakula sadis ,
" nggak gue apa - apain kak sumpah " kata Rayi melepas tangannya dari mulut Luna .
" buruan pulangin " kata Nakula menutup sambungan telepon nya .
" nih orang tahu aja " kata Rayi geleng - geleng kepala heran ,
" kamu lupa profesi dia apaan ?" kata Luna sambil beranjak pergi untuk mengganti baju nya .
" haha , apa kemaren kak Nakula ada di sana ya Bie ?" tanya Rayi menghentikan langkahnya yang hendak menuju kamar mandi .
" temen - temennya kayaknya Bee " jawab Luna , Rayi pun mengangguk mengerti dan segera pergi menuju kamar mandi .
Selesai mandi Rayi sudah tak mendapati Luna di kamarnya , namun Luna sudah menyiapkan baju untuk Rayi pakai .
" Luna ,,, Luna ,,," teriak Rayi berulang kali yang hanya memakai celana nya , dia bertelanjang dada sambil berjalan keluar kamar .
" apa sih , teriak teriak dari tadi " kata Luna yang ada di dapur membuat Rayi segera menghampirinya .
" hehe kirain kamu di mana ?" kata Rayi cengengesan , dia segera memakai baju yang dari tadi ia pegang .
" makan lapar " kata Luna ketus sambil menunjukan sandwich yang ia pegang . Rayi sambil tersenyum segera menghampiri Luna . Ia duduk di kursi dan segera menarik Luna di pangkuannya .
" best morning ever " kata Rayi sambil mengigit sandwich yang di pegang Luna .
" tuh buruan makan , sebelum kak Nakula telepon lagi " tunjuk Luna pada sandwich yang ia buatkan untuk Rayi .
" iya sayang ku " kata Rayi sambil meraih sandwich itu , namun tangannya masih melingkar erat di badan Luna . Membuat Luna tak bisa berkutik dan hanya bisa pasrah berada dalam pelukan Rayi .
***
Rayi dengan lembut menggandeng tangan Luna saat berjalan menuju lift , meskipun dia sedang berbincang lewat telepon dengan Raka . Saat sedang menunggu di depan lift mata Rayi tertuju pada pantulan pintu lift , nampak Jodie hendak membuat kaget Luna yang di sampingnya . Namun gagal karena dengan sigap Rayi menarik Luna tepat di depannya dan memeluk Luna seperti sedang memeluk boneka .
" aish bikin kaget aja " kata Luna mendongak ke arah Rayi , namun saat melihat Jodie di sampingnya akhirnya Luna mengerti dengan sikap Rayi .
" loe pernah ikutan gerakan taktis militer ?" kata Jodie terperangah dengan gerak cepat Rayi .
" enak aja mau pegang - pegang cewek gue " kata Rayi sinis , masih memeluk Luna dengan satu tangannya ,
" ngomong apaan loe ?" tanya Raka di ujung telepon ,
" oh bukan sama loe , nih ada orang kurang kerjaan " kata Rayi ketus .
" tuh cewek bungkus plastik terus masukin lemari " kata Jodie santai ,
" udah pagi - pagi udah berantem " amuk Luna hingga membuat Jodie dan Rayi urung membuka mulut mereka untuk bersuara .