89 Rayi Xavier Langit

Di dalam lift Rayi masih melingkarkan pelukannya pada pinggang Luna , Jodie hanya geleng - geleng kepala dengan sikap Rayi . Luna pun sangat nyaman , dan saat melihat Jodie yang memasang wajah masam Luna menjulurkan lidah mengejek Jodie membuat Jodie terbelalak gemas .

" udah Yi , kamu masukin plastik terus taruh di lemari " Jodie ngedumel .

" loe kira gue boneka apa !! " kata Luna ketus ,

" lihat deh gimana Rayi menempatkan kamu " jelas Jodie sambil melirik arah tangan Rayi yang masih memeluk Luna .

" ya karena dia sayang sama aku " kata Luna makin galak , membuat Rayi tersenyum kecil karena tingkah Luna .

" udah yang lain kasat mata emang " kata Jodie menyerah , Luna menyunggingkan senyum puas .

" jadi , ini yang buat loe ngelarang gue ke tempat loe " cletuk Oldiet yang ternyata sudah berdiri di pintu keluar ,

" apa mereka " tunjuk Jodie pada Luna dan Rayi , " apa untungnya buat gue " lanjut Jodie . Rayi sudah pasang badan ketika Luna berlindung di belakangnya . Jodie sekilas melihat raut wajah Luna yang ketakutan .

" kita ngomong ditempat lain " kata Jodie menarik tangan Oldiet menjauh , namun Oldiet menghempaskan tangan Jodie .

" gue sekarang nggak ada urusan sama loe " serkah Oldiet ,

" udah deh jangan kayak anak kecil " tarik Jodie , namun Oldiet segera mendorong Jodie hingga tersungkur .

Rayi segera berjalan membantu Jodie dengan tangan masih menggenggam erat tangan Luna . Seketika itu juga Oldiet menarik tangan Luna yang hampir membuat Luna terjatuh namun Rayi dengan sigap memegang Luna .

" lepasin tangan loe " kata Rayi seraya mendorong leher Oldiet ke arah tembok , hingga Luna pun ikut tertarik karena tangan Oldiet menggenggam sangat erat tangan Luna .

" Bee,,,," kata Luna tampak sangat ketakutan ,

" psiko loe brengsek " geram Rayi hendak melepaskan pukulan di muka Oldiet namun dicegah oleh pelukan Luna , Jodie pun ikut mencegah Rayi memukul Oldiet .

" loe nggak lihat tangan Luna udah merah " amuk Jodie , Oldiet yang melihat tangan dan wajah Luna yang ketakutan segera melepas genggaman tangannya .

" maaf Lun , tapi gue cuma nggak mau kamu deket sama cowok brengsek ini " kata Oldiet menyentuh Luna , namun Rayi sudah membawa Luna menjauh .

" jangan pernah sentuh Luna dengan tangan kotor loe " kata Rayi menahan amarahnya .

" he tangan kotor , terus apa bedanya sama loe . Kemaren loe ke klub malam sama cewek lain , dan sekarang loe sok - sok an bela Luna seolah loe cowok yang paling sayang sama dia " kata Oldiet panjang lebar .

" dia ? " kata Rayi membuka hoddie yang menutup rambut pendek Luna ,

" jangan kayak anak kecil , apa yang loe lakuin selama ini gue tahu semua . Tapi gue diem aja karena loe bukan level gue " kata Rayi sini berjalan menjauh dengan tangan memeluk Luna yang ketakutan .

" oh jadi gini kamu sekarang Lun ? jadi cewek murahan sampai mau ke tempat kayak gitu dan tidur sama mereka " teriak Oldiet sambil nunjuk Jodie dan juga Rayi .

' Buk ' Jodie melayangkan pukulan pada Oldiet dan disusul oleh Rayi yang menendang perut Oldiet . Luna teriak histeris saat melihat Oldiet di pukul bergantian oleh Rayi dan Jodie .

Luna memeluk Rayi dari belakang mencoba menghentikan pukulan Rayi yang nampak beringas .

" udah Bee " kata Luna terisak , dia melihat sekitar namun parkiran mobil saat itu sedang sepi .

" bawa Luna pergi , biar dia gue yang urus " kata Jodie pada Rayi

" sekali lagi gue lihat loe di sekitar Luna , habis loe " kata Rayi mendekat namun dicegah oleh Jodie dan Luna .

Rayi melangkah pergi bersama Luna , sedangkan Jodie hanya berdiri melihat Oldiet yang menahan sakit karena pukulannya dan Rayi .

" loe itu jangan kekanak-kanakan , Luna itu bukan mainan loe yang diambil orang bisa loe rebut dengan cara kayak gitu . Dia itu anak cewek kesayangan kakak - kakaknya jadi Rayi udah sewajarnya ngelakuin hal kayak gitu buat lindungi Luna " cecar Jodie ,

" hal apa , apa ke klub malam ? bawa nginep ke rumahnya ?" sanggah Oldiet ,

" loe tahu kan kakak Luna polisi , mana berani Rayi macem - macem kalo nggak dapat ijin dari kakaknya " kata Jodie menahan emosi .

" sekarang loe bantuin dia , loe bahkan ikut mukul gue . Apa loe juga ikutan gilir Luna " kata Oldiet makin menjadi . Ucapan Oldiet sontak membuat Jodie makin murka dan mendorong Oldiet hingga tersungkur , dan menginjak dada Oldiet . Tampak Oldiet meringis menahan sakit .

" inget ya Dit , loe temen gue . Tapi gue nggak suka sama omongan loe . Gue punya adik cewek , dan gue nggak suka seseorang ngomong jelek tentang adik gue sekalipun itu temen gue " kata Jodie sambil memutar - mutar kakinya yang menginjak dada Oldiet .

Dan itu membuat Oldiet makin menyeringai menahan sakit . Jodie mengangkat kakinya dan berjalan pergi , namun langkahnya terhenti dan berbalik ke arah Oldiet yang masih terduduk .

" jangan pernah lagi anggap gue temen loe , gue nggak temenan sama cowok yang banyak omong " kata Jodie sambil berjalan pergi menuju mobilnya .

***

Rayi mengusap lembut tangan Luna yang memerah akibat ulah Oldiet ,

" mau es krim ? " tanya Rayi berusaha menenangkan Luna , lama tak ada respon dari Luna . Rayi menepikan mobilnya .

" maaf yaw , Rayi tadi udah kecolongan sampai Oldiet bisa pegang Luna " kata Rayi sambil menggenggam lembut tangan Luna .

" dia bisa lakuin lebih gila lagi daripada tadi " kata Luna menahan tangisnya .

" aku juga akan lebih jagain kamu lebih lebih lebih " kata Rayi meyakinkan Luna .

" mulai perusahan kamu , coba nabrak kita , terus kayak tadi , mau apa lagi coba !! " tangis Luna pecah ,

" iya maaf tadi Rayi kecolongan sayang ku , udah jangan dipikirin lagi . Tangan kamu yang merah udah buat aku frustasi " kata Rayi mengecup kening Luna .

" Rayi Xavier Langit , kita harus laporin ini ke polisi buar dia jera " amuk Luna .

" terus dia akan lakuin hal lebih gila lagi Bie " kata Rayi tenang mulai menjalankan mobilnya , " dia main kotor bakalan gue bales lebih dari apa yang dia lakuin " geram Rayi sambil menajamkan matanya .

" masih sakit ? " tanya Rayi saat menikmati es krim salah satu makanan cepat saji .

" udah nggak kok " jawab Luna mulai terlihat ceria ,

" tapi masih merah , lagian kamu putih banget sih " kata Rayi memutar - mutar tangan Luna .

" nggak juga " kata Luna yang asyik menikmati es krim nya ,

" berjemur gih biar item dikit " goda Rayi ,

" enak aja " Luna memukul pelan tangan Rayi yang masih memainkan tangannya .

" terus ini masalah tangan gimana Bie " kata Rayi frustasi ,

" bodoh amat itu urusan kamu sama kakak aku "Luna menjulurkan lidah mengejek Rayi ,

" aaarrrgghh " geram Rayi sambil mengacak rambut Luna .

" tenang Rayi Xavier Langit , kakak aku nggak bakalan liatin sampai kesini sini " kata Luna menenangkan .

avataravatar