Tatapan Rayi masih tak lepas mengamati Luna yang tak kunjung keluar dari toilet . Bola mata nya menajam saat melihat Oldiet yang duduk di meja ujung sebelum ke toilet . Oldiet yang tak mengetahui keberadaan Luna dan juga Rayi nampak asyik ngobrol dengan teman - teman nya .
" gue jemput cewek gue dulu " kata Rayi beranjak ,
" sumpah loe ya " gerutu Deryl ,
" tuh Oldiet " tunjuk Rayi , semua pun segera mencari sosok Oldiet ,
" kayaknya dia ga tahu kita disini deh " kata Raka , namun terlambat karena sudah berjalan layaknya lomba jalan cepat menuju toilet .
" dengan badan setinggi itu udah pasti Oldiet liat " gerutu Johan ,
" hahaha bener juga " timpal Roy dan juga tawa yang lain .
Tampak mereka serius melihat Rayi yang berdiri kaku bak bodyguard di samping lorong masuk toilet .
Luna tampak kaget saat melihat Rayi sudah ada di depan lorong ,
" kamu ngapain ? " tanya Luna kaget ,
" habisnya kamu lama banget " kata Rayi segera mengandeng tangan Luna , dan berjalan sambil menutupi Luna dengan badannya .
" ada apa Bee ? " tanya Luna ,
" ga ada apa apa " kata Rayi seraya mendekap Luna dalam pelukannya , namun Luna sadar ada yang salah dengan tingkah Rayi . Saat sampai di meja Rayi memindah Luna untuk di tengah - tengah antara dirinya dan Deryl . Kemudian mereka melanjutkan percakapan mereka .
Luna melirik jam di tangannya sudah pukul 2 malam , Luna memberi tanda pada Rayi dengan menunjuk pada jam di tangannya . Rayi memberi senyum mengerti . Tak lama pun dia berpamitan dengan suara agak keras karena suara musik benar - benar membuat mereka harus meninggikan suara mereka .
" balik dulu ya " ucap Rayi keras ,
" hati - hati di jalan " balas Raka tak kalah keras suara nya ,
" bye bye kakak ipar " kata yang lain pada Luna membuat Luna tersipu malu ,
" bye bye " kata Luna melambaikan tangan sambil berjalan menggandeng tangan Rayi yang dari tadi sudah menunggunya untuk di gandeng .
" stay safe di jalan kakak ipar " pesan Raka yang masih 80% sadar , karena yang lain sudah 65% mulai mabuk . Luna mengangguk berterima kasih . Luna dan Rayi melambai dan segera berlalu pergi .
Rayi masih mendekap Luna sampai di tempat parkir . Luna segera memberi air mineral yang ia bawa di dalam mobil .
" kalo ngantuk biar aku aja yang bawa mobilnya Bie " kata Rayi saat selesai meminum air mineral yang diberi oleh Luna .
" udah aku aja yang bawa mobilnya " kata Luna sambil membantu Rayi masuk kedalam mobil . Setelah itu Luna segera masuk dan meluncurkan mobilnya meninggalkan tempat itu .
" Bee bisa jalan nggak ? " tanya Rayi yang tertidur saat sampai di tempat parkir apartemen .
" bisa kok Bie " jawab Rayi membuka mata , kemudian Luna membukakan pintu mobil sambil menggandeng tangan Rayi membantunya berjalan . Luna dengan sabar dan telaten membopong badan Rayi berjalan memasuki apartemennya .
" hayo loh anak gadis jam segini baru pulang " kata Jodie mengagetkan Luna dan Rayi yang hendak masuk ke apartemen mereka .
" bikin kaget orang aja " amuk Luna sambil menendang kki Jodie ,
" sadis banget cewek loe " kata Jodie pada Rayi ,
" lagian loe udah malem bukanya tidur " gerutu Rayi
" apa beda nya sama kalian berdua " timpal Rayi ,
" ah berisik , loe masuk sana " dorong Luna sambil menutup pintu apartemen Jodie , segera setelah itu dia dan Rayi pun masuk ke apartemen mereka .
Saat di dalam apartemen Rayi segera merebahkan badannya di sofa , dan Luna segera membuat minuman hangat untuk Rayi .
" ini minum dulu " kata Luna membangunkan Rayi perlahan ,
" makasih Bie " kata Rayi sambil duduk dan meminum perlahan , tak lama kemudian Luna segera masuk ke dalam lamar untuk mengganti bajunya .
Setelah menganti baju Luna segera merebahkan diri di atas tempat tidur yang dari tadi sudah dia rindukan .
" aku sangat rindu kamu bantal " kata Luna sambil mencium - cium bantal .
" sama aku nggak kangen ?" tanya Rayi yang sudah tidur sambil memeluk Luna dari belakang .
" no ganti baju kamu , bau rokok bau minuman " gerutu Luna ,
" oh yaw " kata Rayi sambil menciumi leher Luna ,
" Bee , bau rokok . Aku nggak suka " amuk Luna , sambil mendorong Rayi menjauh .
" iya - iya " kata Rayi pasrah , dia berdiri dan melepas baju nya . Setelah itu Rayi segera tidur dengan telanjang dada di hadapan Luna .
" aku ngantuk banget Bee " kata Luna menghindar saat Rayi hendak mencium bibirnya .
" iya kamu tidur aja " kata Rayi sambil membelai rambut Luna , dan mencium lembut bibir Luna membuat Luna membalas ciuman itu .
Ciuman mereka semakin dalam , dan tangan Rayi meraba perlahan perut Luna , membuat nafas Luna tak beraturan begitu juga Rayi .
" Bee stop " Luna mendorong Rayi , namun Rayi masih menciumi lembut bibir Luna .
" okey , kita hitung sampai 3 yaw " tawar Rayi , namun ciumannya tak juga berhenti begitu pun Luna yang membalas ciuman Rayi .
Mereka berciuman namun sambil berhitung sampai 3 , namun ciuman tak kunjung mereka lepas .
" Bee udah yaw " kata Luna sambil menahan nafas dan ciumannya . Rayi pun paham dan tersenyum melihat Luna . Kemudian dia mengusap lembut rambut Luna dan mengecup kening Luna .
" aku tidur di depan yaw " kata Rayi ,
" makasi Bee " kata Luna sambil melambaikan tangan pada Rayi yang berjalan ke ruang tamu untuk tidur di sofa . Mereka pun segera terlelap tidur .
Pintu apartemen Rayi ada yang membuka , namun Rayi dan Luna masih terlelap tidur . Mama Rayi masuk sambil membawa persediaan makanan untuk Rayi . Mama tampak kaget saat melihat Rayi tertidur di sofa , mama hendak membangunkan Rayi untuk pindah ke kamar namun urung saat melihat pintu kamar yang terbuka dan Luna sedang nyenyak tidur di tempat tidur Rayi .
Mama pun segera menata makanan ke dalam lemari es . Saat mama masih menata makanan Rayi yang terbangun untuk minum pun terkejut melihat mamanya .
" mama ngapain ke sini ?! " kata Rayi terkejut ,
" mama masak banyak , " kata mama masih tetap menata makanan .
" ma telepon dulu kek kalo kesini , Rayi kan butuh privasi " kata Rayi sambil berjalan menutup kamarnya .
" mama udah lihat , nggak usah ditutupi " goda mama ,
" mama nih " kata Rayi sambil menengguk air putih , yang tadi urung dia minum .
" kamu normal kan Yi , masih bisa kan " kata mama ragu - ragu sambil melihat ke arah bagian bawah tubuh Rayi membuat Rayi tersedak .
" ma !! anak mu ini sungguh saat normal dan baik - baik saja " kata Rayi ketus .
" terus ada Luna , ngapain kamu tidur di sofa bukanya di kamar " kata mama lebih ketus lagi .
" mama " kata Rayi tertawa melihat betapa mamanya mengatakan hal tak masuk akal itu .
" udah mama pulang dulu , bilang ke Luna ditunggu papa buat makan bareng " pamit mama .
" iya mama hati - hati " kata Rayi mengantar mama sampai di depan pintu .
" jangan lupa , kamu harus siapin semua keperluan Luna buat di kuliah . Mama nggak mau di sana Luna kekurangan apapun termasuk tempat tinggal " pesan mama .
" iya ma , anakmu ini udah siapin semua " kata Rayi pasrah .
" mama nggak mau ya anak mantu kesayangan mama harus kesusahan di sana " hardik mama lagi sebelum pergi .
" iya mama astaga , udah pulang sana " usir Rayi .
" anak kurang ajar " kata mama sambil memukul bahu Rayi dan segera pergi , Rayi tersenyum sambil melambai ke arah mama nya .