88 Orang Jahil

Rayi berjalan memasuki kamar untuk kembali tidur . Rayi tidur sambil membenamkan wajah ya pada punggung Luna .

" kamu tadi ngomong sama siapa " tanya Luna saat menyadari Rayi ada di belakangnya .

" mama " jawab Rayi singkat sambil memeluk erat Luna dari belakang .

" mama telepon kamu " tanya Luna ,

" mama tadi antar makanan " jawab Rayi , Luna sontak terbangun ,

" terus kamu kenapa nggak bangunin aku Rayi " amuk Luna sambil memukul Rayi dan membuang selimutnya ,

" auh sakit " keluh Rayi , " apa barusan kamu panggil aku ?" Rayi tersadar Luna memanggil namanya .

" apa !!! " bentak Luna sambil menguncir rambut pendeknya .

" nggak kenapa - kenapa " kata Rayi pasrah kemudian kembali tidur .

Luna berjalan keluar kamar dan melihat ruang tamu yang berantakan karena kemaren dia tak sempat beres - beres dan langsung pergi .

" Luna " teriak Rayi dari dalam kamar , tapi tak ada jawaban dari Luna yang tengah beres - beres .

" Luna ,,," teriak Rayi lagi dari balik selimut , " Lovely Luna ,, Luna ku " teriak Rayi berkali - kali dengan suara beratnya .

" apa !!! " teriak Luna dari luar ,

" bukan kamu , Luna yang lain . Luna yang kemaren malam " teriak Rayi ,

" Luna kemaren lenyap " amuk Luna .

" Luna sini aku masih ngantuk " kali ini suara Rayi lebih lembut sambil menepuk - nepuk bantal meminta Luna kembali tidur .

" kamu nggak lihat rumah berantakan , dan lagi kamu kenapa nggak bangunin aku pas mama datang " gerutu Luna .

" udah biarin , nggak ada yang nyuruh kamu bersih - bersih " kata Rayi seraya duduk sambil melihat Luna yang masih bersih - bersih .

" tapi aku malu sama mama lihat deh rumahnya kayak gini " kata Luna sedih menatap Rayi . Sesaat Rayi terdiam kemudian melambai ke arah Luna agar Luna mendekat .

Luna mendekat dan duduk tepat di samping Rayi .

" mama lebih marah lagi kalo lihat menantu kesayangannya bersih - bersih rumah padahal mama udah siapin orang yang bersihin rumah ini " jelas Rayi .

" rumah berantakan dan aku tidur di tempat kamu , kayaknya bukan awal yang baik " gerutu Luna menutup muka nya dengan selimut .

" mama malah kecewa karena aku tidur di sofa dan kamu di disini " jelas Rayi sambil menghampiri Luna di balik selimut .

" no itu kebohongan kamu aja " kata Luna tak percaya ,

" aku juga heran , kenapa mama aku beda ya" tawa Rayi ,

" bilang apa mama tadi ? " tanya Luna mulai serius .

" kamu ditunggu buat makan bareng sama papa " jawab Rayi sambil menatap Luna dengan tatapan yang dalam hingga membuat Luna grogi .

" aku mandi dulu " kata Luna berpaling disambut senyum Rayi yang senang karena membuat Luna salah tingkah .

Rayi membuka pintu kamar mandi dan sontak membuat Luna teriak histeris , Rayi tersenyum kemudian membalikkan badan .

" Rayi privasi " amuk Luna histeris dan buru - buru menyambar handuknya .

" haha privasi " tawa Rayi geli dengan perkataan Luna ,

" udah tahu ada orang mandi " omel Luna yang masih memakai handuk kimono nya .

" udah belum ? darurat ini ?!! " tanya Rayi

" udah ada apa sih ? " kata Luna ketus , sambil merapikan handuk yang melilit rambutnya .

" nih " tunjuk Rayi pada ponsel Luna yang berdering dan si penelepon adalah Nakula . Luna buru - buru menyambar ponselnya .

" iya kak " kata Luna tanpa salam bertanya pada kakaknya .

" pulang jam berapa ?" tanya Nakula ,

" ya agak siangan lah " jawab Luna , Rayi duduk di samping Luna sambil menguping pembicaraan Luna dan kakaknya .

" baju gue jangan lupa ambilin juga , terus loe udah dapat kabar belum dari Xena " kata Nakula panjang lebar .

" iya bos siap , belum di balesin sama kaka Xena " kata Luna

" Yi buruan pulangin adek gue atau bakal gue kirim sekompi polisi " kata Nakula yang terdengar santai , Rayi melotot tak percaya Nakula mengetahui adik kesayangannya ada bersama dirinya .

" iya maaf siap kak " kata Rayi menahan tawa karena melihat Luna tertawa terbahak - bahak .

" loe ya mulai kurang ajar berani bawa Luna ke tempat kayak gitu , mau gue bilangin bunda sama kak Yudhis " gertak Nakula .

" jangan lah kak , pulang dengan selamat kok Luna " elak Rayi ,

" pulang dengan selamat ke rumah loe , bukan ke rumahnya " kata Nakula sadis , dan makin membuat Luna terbahak .

" iya kak maaf " kat Rayi memelas ,

" makin menjadi yaw kalian " nada suara Nakula makin ketus ,

" Bie jangan ketawa ih " kata Rayi sambil membekap Luna agar tak tertawa ,

" loe apain adik gue " kata Nakula sadis ,

" nggak gue apa - apain kak sumpah " kata Rayi melepas tangannya dari mulut Luna .

" buruan pulangin " kata Nakula menutup sambungan telepon nya .

" nih orang tahu aja " kata Rayi geleng - geleng kepala heran ,

" kamu lupa profesi dia apaan ?" kata Luna sambil beranjak pergi untuk mengganti baju nya .

" haha , apa kemaren kak Nakula ada di sana ya Bie ?" tanya Rayi menghentikan langkahnya yang hendak menuju kamar mandi .

" temen - temennya kayaknya Bee " jawab Luna , Rayi pun mengangguk mengerti dan segera pergi menuju kamar mandi .

Selesai mandi Rayi sudah tak mendapati Luna di kamarnya , namun Luna sudah menyiapkan baju untuk Rayi pakai .

" Luna ,,, Luna ,,," teriak Rayi berulang kali yang hanya memakai celana nya , dia bertelanjang dada sambil berjalan keluar kamar .

" apa sih , teriak teriak dari tadi " kata Luna yang ada di dapur membuat Rayi segera menghampirinya .

" hehe kirain kamu di mana ?" kata Rayi cengengesan , dia segera memakai baju yang dari tadi ia pegang .

" makan lapar " kata Luna ketus sambil menunjukan sandwich yang ia pegang . Rayi sambil tersenyum segera menghampiri Luna . Ia duduk di kursi dan segera menarik Luna di pangkuannya .

" best morning ever " kata Rayi sambil mengigit sandwich yang di pegang Luna .

" tuh buruan makan , sebelum kak Nakula telepon lagi " tunjuk Luna pada sandwich yang ia buatkan untuk Rayi .

" iya sayang ku " kata Rayi sambil meraih sandwich itu , namun tangannya masih melingkar erat di badan Luna . Membuat Luna tak bisa berkutik dan hanya bisa pasrah berada dalam pelukan Rayi .

***

Rayi dengan lembut menggandeng tangan Luna saat berjalan menuju lift , meskipun dia sedang berbincang lewat telepon dengan Raka . Saat sedang menunggu di depan lift mata Rayi tertuju pada pantulan pintu lift , nampak Jodie hendak membuat kaget Luna yang di sampingnya . Namun gagal karena dengan sigap Rayi menarik Luna tepat di depannya dan memeluk Luna seperti sedang memeluk boneka .

" aish bikin kaget aja " kata Luna mendongak ke arah Rayi , namun saat melihat Jodie di sampingnya akhirnya Luna mengerti dengan sikap Rayi .

" loe pernah ikutan gerakan taktis militer ?" kata Jodie terperangah dengan gerak cepat Rayi .

" enak aja mau pegang - pegang cewek gue " kata Rayi sinis , masih memeluk Luna dengan satu tangannya ,

" ngomong apaan loe ?" tanya Raka di ujung telepon ,

" oh bukan sama loe , nih ada orang kurang kerjaan " kata Rayi ketus .

" tuh cewek bungkus plastik terus masukin lemari " kata Jodie santai ,

" udah pagi - pagi udah berantem " amuk Luna hingga membuat Jodie dan Rayi urung membuka mulut mereka untuk bersuara .

avataravatar
Next chapter