webnovel

Amarah Rayi

Rayi menyetir mobilnya dengan serampangan asal cepat . Saat sampai di parkiran pun ia langsung buru - buru masuk kedalam gedung apartemen . Dia berjalan cepat layaknya lomba bahkan dibilang da berlari . Dan saat di lantai berada di lantai tempat apartemennya dia berjalan perlahan .

Rayi membuka pintu apartemennya , dan ternyata Luna sudah berdiri di depannya . Hingga membuat Rayi kaget .

" ngapain Bie kamu disini " tanya Rayi .

" aku binggung mau ngapain Bee " jawab Luna yang langsung memeluk Rayi .

" andaikan tiap hari gini " goda Rayi yang berjalan sambil memeluk Luna .

" Hemb , mulai deh " gerutu Luna , " Bee , aku ga tahu kamu sama Jodie ada masalah apa . Tapi sumpah tuh cowok creepy banget " kata Luna takut segera duduk di sofa . Rayi pun segera duduk disebelah Luna .

" aku cuma bisa bilang hati - hati sama dia , itu aja . Dia bisa ngelakuin apa aja kalo dia mau " jelas Luna

" tadi tuh dia datang kesini bawa bingkisan tapi ga aku bukain " cerita Luna lagi ,

" Bie aku boleh ngomong ga ?" tanya Rayi mulai serius

" ngomong apa jangan bahas masalah merried " kata Luna ketus

" suatu saat kalo aku bilang aku benci sama kamu , atau aku bilang kalo aku ga sayang lagi sama kamu . Aku minta kamu jangan percaya itu ya , aku sayang banget banget sama kamu "

kata Rayi sambil menatap Luna dengan sungguh - sungguh . Luna membuka tangannya lebar - lebar dan segera merengkuh Rayi dalam pelukannya . Luna mengusap lembut kepala Rayi .

" iya aku tahu Bee " kata Luna menenangkan Rayi .

***

Saat Rayi dan Luna makan malam di cafe , tiba - tiba Jodie datang menghampiri mereka . Jodie duduk di sebelah Rayi .

" wah ketemu lagi , loe sering kesini " tanya Jodie yang tiba - tiba duduk ,

" iya lah kan cewek gue tinggal sini " jawab Rayi masih sambil makan ,

" oh iya gue lupa kalo dia cewek loe " ucap Jodie lagi , Rayi menaruh sendok nya sedang Luna hanya diam sambil meneruskan makannya .

" bukan lupa , emang gue lum kenalin " kata Rayi tenang

" ah itu dia " kata Jodie

" Bie kenalin ini Jodie temen aku " kata Rayi pada Luna , dan Luna hanya tersenyum pada Jodie . Membuat Jodie yang sudah mengulurkan tangan hanya menyentuh angin saja .

" Jo kenalin dia cewek gue " kata Rayi lagi pada Jodie .

Jodie tersenyum melihat cincin yang terpasang di jari Luna .

" loe sering main ke sini ya " tanya Jodie

" yes , apartemen ini gue beli buat dia . Jadi kalo dia mau pulang kesini kadang aku juga main kesini " jawab Rayi santai membuat Luna dongkol . Dia berharap tidak dianggap cewek matre malah Rayi bilang gitu .

" oh gitu " kata Jodie mengangguk mengerti , " gue duluan ya " kata Jodie pamit terlebih dahulu . Rayi dan Luna hanya mengangguk saat Jodie berpamitan .

Rayi yang selesai terlebih dahulu memandang Luna , dan tatapan jatuh pada cincin yang dipakai Luna .

" cincinnya bagus , dibeliin siapa ?" tanya Rayi yang sebenarnya tau itu cincin mamanya .

" jangan mulai deh " kata Luna sewot ,

" emang siapa yang beliin ?" tanya Rayi lagi ,

" ini dikasih mama Bee " kata Luna gemas saat ,

" iya tau aku Bie , beli yang lebih bagus yuk " ajak Rayi

" buat saat ini , ini lebih dari bagus Bee " kata Luna sambil menunjuk pada cincinya , Rayi meraih tangan Luna lembut mengusapnya beberapa kali .

" ambil oleh - oleh dulu ya ke mama " kata Rayi saat di dalam mobil dalam perjalanan pulang ,

" kamu nyuruh mama beliin oleh - oleh ?" tanya Luna , Rayi hanya tersenyum ,

" iya Bie , ga enak ah ga bawa apa - apa " kata Rayi mulai menjalankan mobilnya .

" durhakanya kamu itu " omel Luna .

" malah mama seneng banget tub dititipin gitu buat alasan ngabisin duitnya papa " cerita Rayi

" oh ya " kata Luna tak percaya , Rayi hanya mengangguk .

***

Hari itu Luna makan siang dengan Elma di resto dekat kantornya .

" kak rasanya gimana mau nikah , hahaha " tawa Luna pecah saat mengoda Elma ,

" gila ya Lun sirebet ini loh ya . Padahal cuma nikah kantor sama agama aja " keluh Elma .

" hahaha , terus kakak beneran mau ikut kak Dewa " tanya Luna mulai serius

" iya Lun , keputusan aku udah fix " kata Elma yakin , Luna tampak sedih .

" terus siapa yang belain aku kalo dikantor ada yang ngatain aku " renggek Luna ,

" jangan manja , angkat kepala tunjukin ke mereka kalo kamu ga hanya manfaatin Rayi hanya demi jadi cinderella " Elma menenangkan Luna , " lagian kamu kan juga udah daftar untuk lanjutin kuliah kamu " tanya Elma

" udah tapi aku belum bilang kak Rayi " Luna tampak sedih ,

" buruan bilang Luna " kata Elma , tiba - tiba pandangan Elma jatuh pada Jodie yang sedari tadi duduk di belakang Luna tanpa Luna sadari .

" Lun , cowok dibelakang kamu dari tadi liatin kamu deh " kata Elma mulai curiga . Luna menengok sejenak kemudian segera berpaling setelah tahu bahwa itu Jodie .

" nih cowok asli kak , creepy bnget " kata Luna merinding

" ya udah yuk balik " ajak Elma , Luna pun segera beranjak berdiri . Tapi belum juga Luna beranjak pergi Jodie sudah duduk di kursi sebelah Luna .

" tumben cepet banget , siapa kalian lama ngobrolnya " tanya Jodie tersenyum . Sebenarnya untuk ukuran laki - laki Jodie tak kalah tampan dengan Rayi . Jodie lebih hangat dengan orang tapi entah kenapa Luna selalu takut dengan Jodie sejak pertama bertemu .

" iya ada meeting mendadak kak " jawab Luna kembali duduk

" ada yang mau aku omongin sama kamu berdua bisa ?" tanya Jodie , Luna menatap Elma yang masih berdiri ,

" kak Elma duluan aja , nanti aku nyusul " kata Luna pada Elma

" ga aku tunggu disini " kata Elma langsung duduk berhadapan dengan Jodie , menatap Jodie dengan sadis .

" wah ternyata kamu selalu jadi kesayangan semua orang ya " goda Jodie , Luna mendengus kesal .

" buruan deh mau ngomong apa " kata Luna mulai hilang kesabaran .

Tiba - tiba Jodie mengeluarkan cincin , kunci mobil , dan sebuah kartu unit apartemen .

" aku suka sama kamu " kata Jodie to the point , Luna dan Elma terperangah mendengar itu . " dan ini semua akan jadi milik kamu kalo kamu mau jadi pacar aku " lanjut Jodie .

Luna tak tau harus berkata apa lagi , pernyataan cinta macam apa yang membuat dia sangat malu .

" terimakasih kak , tapi maaf . Aku udah punya pacar " kata Luna sambil berdiri dan berjalan lewat belakang Jodie , dia sungguh tak tahu harus apa . Elma pun segera mengikuti Luna pergi .

" kalo kamu berubah pikiran langsung telepon aku ya " kata Jodie sambil memegang ponsel , Luna terhenti saat mendengar ponselnya berbunyi dan ada nomor tak dikenal menelepon . Dan saat Luna mengangkat telepon itu ternyata itu nomor dari Jodie .

" save ya nomor aku " kata Jodie sambil berlalu melewati Luna .

Seketika itu Luna lemas , membayangkan berurusan dengan orang macam Jodie .

" siapa sih tuh cowok Lun ?" tanya Elma yang membantu Luna berdiri .

" dia temennya kak Rayi , dan setelah aku tanya kak Deryl mereka itu kayak musuh bebuyutan kak " cerita Luna lirih

" ya udah kita buruan balik ke kantor , terus kamu cerita sama Rayi ya " kata Elma ,

" please kak , jangan cerita ini sama kak Rayi atau kak Dewa ya . Aku ga mau masalah kayak gini jadi makin gede . Dan tuh cowok makin lakuin hal yang ga masuk akal lagi " pinta Luna

" tapi Lun ,,," Elma tampak tak setuju ,

" ku mohon kak . Kak Rayi lagi banyak tender . Dan juga kakak mau merried . Ini hal sepele kok kak " kata Luna pura - pura berani .

Elma pun akhirnya mengalah dan setuju . Mereka pun segera pergi dari sana .

***

Saat jam pulang kerja Luna sudah bersiap - siap pulang begitu juga dengan Elma .

" kak anterin aku pulang ya " renggek Luna ,

" Rayi belum balik ya " tanya Elma ,

" belum katanya aku suruh bareng kakak aja " kata Luna sok manja .

" hemm , iya iya " kata Elma pasrah , Luna segera memeluk Elma senang .

" Luna " sapa Oldiet yang ternyata ada di dekat mobil Elma ,

" hemb , ada janji ya ?" tanya Luna , Oldiet berjalan menghampiri Luna .

" ga sih sengaja main kesini , nih ada titipan " Oldiet memberikan bingkisan pada Luna .

" ada acara aa nih " kata Luna binggung , sambil menerima pemberian Oldiet .

" gue ingt loe suka yang kayak begituan " jawab Oldiet canggung ,

" haha apaan sih " tawa Luna saat melihat isinya hanya boneka , Elma yang melihat itu sungguh terhibur .

" apaan nih Bie ..." sapa Rayi tiba - tiba membuat Luna kaget , bahkan Elma pun ikut kaget .

" eh ini ,, aku " kata Luna terbata ,

" eh Rayi , ini tadi ada sesuatu buat Luna " jawab Oldiet santai , Luna menggigit bibirnya takut terjadi baku hantam .

" bukan apa - apa kok Bee " potong Luna , dia sudah melihat mata Rayi yang menajam . Bahkan Elma pun takut , dia segera masuk ke dalam mobil .

" bukan apa - apa terus ngapain dia ke sini saat dia ga ada projek sama sini " tanya Rayi tidak memalingkan wajahnya sama sekali dari Oldiet begitu juga sebaliknya Oldiet menatap Rayi seolah menantang .

" gue cuma mau kasih hadiah sama Luna , emang salah " tanya Oldiet .

" loe ngasih hadiah ke cewek orang ?" tanya Rayi

" Bee udah , aku bisa jelasin " kata Luna mencoba melerai

" ga usah ikut campur kamu !!" bentak Rayi menggelegar , hingga semua melihat kearah mereka . Luna terdiam tak berani bergerak .

" Loe bentak cewek loe didepan banyak orang " Oldiet tampak tak terima Luna di bentak .

" Diet udah deh " kata Luna lirih

" masuk ke mobil " Rayi memberikan kunci mobil kepada Luna tapi Luna masih tak bergeming , dia takut terjadi apa - apa kalo dia pergi . " masuk ke mobil aku bilang " bentak Rayi lagi . Luna benar - benar takut saat dia hendak meraih kunci mobil Rayi tiba - tiba Oldiet memberikan kunci mobilnya kearah Luna .

" kamu masuk ke mobil aku ya " kata Oldiet lembut .

Luna binggung dia harus mengambil kunci mobil mana yang akan ambil .