webnovel

Tetangga Baru

Luna dan Rayi sedang duduk di kursi tunggu saat Jodie tiba - tiba menghampiri mereka .

" mau balik ? " tanya Jodie , yang sudah duduk di samping Luna , membuat Luna menoleh kaget begitu juga Rayi .

" iya , loe mau balik juga " Rayi balik bertanya , Luna yang kurang nyaman akhirnya berpindah tempat .

" iya , ada urusan " jawab Jodie singkat , " maaf ya kemaren adek gue bersikap kasar sama Loe " kata Jodie sambil melihat kearah Luna , Rayi sontak kaget melihat kearah Luna .

" never mind " kata Luna santai pada Jodie , sambil tangannya menggenggam tangan Rayi menenangkan .

" gue sama Rayi terjebak dengan adik yang susah diatur , jadi kita seneng liat cewek kalem kayak kamu " kata Jodie , Rayi kembali tersentak dengan ucapan Jodie . Luna diam tak merespon . Dia melihat sejenak raut wajah Rayi yang menegang .

Tiba - tiba ponsel Rayi berdering , Rayi meraih ponselnya dengan satu tangannya tetap mengandeng tangan Luna . Dilihatnya nama penelepon , dan ternyata yang menelepon Nakula .

" halo ada apa kak ?" tanya Rayi

" ada temen loe , nama di ktp Deryl Prayoga mau ambil mobil loe . Bener dia temen loe " tanya Nakula

" iya bener kak sori ga ngabarin kakak dulu , dadakan ini tadi " jawab Rayi

" ya udah kalo gitu gue kasih " kata Nakula ,

" siap kak , makasih maaf repotin " kata Rayi dan segera menutup teleponnya .

" ada apa ?" tanya Luna ,

" si Deryl ambil mobil , sama kak Nakula suruh liatin ktp dulu " jelas Rayi ,

" pasti kak Deryl udah kayak di interogasi pengeboman deh , sampai disuruh nunjukin ktp segala " kata Luna menahan tawa .

" liat aja bentar lagi dia bakalan telepon " tebak Rayi , dan benar juga selang beberapa saat Deryl telepon .

" apaan ?" kata Rayi saat menerima telepon

" gila loe ya , gue kayak buronan . Di suruh nunjukin ktp di foto depan belakang . Suruh nyebutin nama panjang loe , no telepon loe . Ktp gue di foto cuy " omel Deryl tanpa jeda , sedangkan Luna dan Rayi cekikikan mendengar itu .

" ya namanya juga barang gede Ryl , pasti gitu lah " kata Rayi menenangkan

" wah parah banget tuh kakaknya Luna " keluh Deryl ,

" iya maaf - maaf , ya udah gue tutup ya . Loe buruan ke bandara " Rayi mengingatkan .

" siap boss " kata Deryl segera mematikan teleponnya .

Jodie yang mendengarkan perbincangan itu hany tersenyum tanpa arti .

**

Dua jam kemudian ,

Rayi dan Luna berjalan kearah pintu keluar dan langsung melihat kearah Deryl yang duduk sambil bermain ponsel . Deryl nampak kaget saat dilihatnya Jodie berjalan dibelakang Rayi dan Luna .

" duluan Jo " pamit Rayi , Luna hanya menganggukkan kepala kepada Jodie .

" okey hati - hati di jalan , kapan - kapan kita reuni ya . Okey Ryl " sapa Jodie pada Deryl .

Deryl hanya tersenyum membalas perkataan Jodie . Dan Jodie pun berjalan terlebih dahulu .

" jadi dari bali kesini loe bareng sama dia ?" tanya Deryl ,

" hemm , perjalanan yang panjang " Rayi menghela nafas .

" ga heran muka loe kusut banget " kata Deryl paham dan langsung membantu Rayi membawa kopernya , dan berjalan terlebih dahulu .

" kamu diapain sama Rosie ?" tanya Rayi saat dalam berjalan pulang ,

" di jambak tau sampek jatuh " cerita Luna antusias

" terus loe diem aja , biasa nya loe bar - bar banget " sela Deryl dari kursi depan ,

" ya kali gue jambak - jambakan di acara keluarga cowok gue , malu nya aku " kata Luna kesal ,

" trus dia ga kamu bales gitu " tanya Rayi

" cuma aku dorong sampek jatuh , giliran aku lengah dia jambak aku lagi sampek aku mau jatuh lagi . Pas banget kakaknya datang nolongin aku " cerita Luna

" oh pantesan Jodie minta maaf " kata Rayi ,

" tapi pas aku ke depan si Gladis udah dijambak balik sama Gladis , sumpah aku sampai jantungan takut ada yang tahu " cerita Luna ,

" asli beneran kalian berdua terjebak pada adik yang bar bar " ejek Deryl , tapi buru - buru menghindar takut kena pukul Rayi . Tawa Luna langsung pecah melihat itu .

" kok ke apartemen kamu , bukannya ada ketemu sama client ?" tanya Luna saat mobil mereka masuk di parkiran apartemen Rayi ,

" iya aku sama Deryl aja , kamu tunggu di sini " jelas Rayi .

" ya ngapain aku pulang duluan , mending aku pulang sama mama dong " renggek Luna kesal .

" ya udah balik lagi sana " goda Rayi ,

" kamu tuh emang..." kata Luna

" egois kan dia " lanjut Deryl ,

" bener banget tuh " imbuh Luna , Rayi masa bodoh dengan ucapan Deryl dan pacarnya .

Rayi membukakan pintu untuk Luna , dan membantu mengambil kopernya .

" aku ga lama kok Bie " kata Rayi sambil mengecup kening Luna .

" harusnya aku masih bisa jalan - jalan tahu " gerutu Luna langsung berjalan masuk ke apartemen . Dan Rayi segera kembali masuk kedalam mobil . Saat dirasa Luna sudah masuk Rayi dan Deryl segera pergi meninggalkan apartemen .

Luna berjalan kearah apartemen Rayi sambil mendorong kopernya . Dan saat akan naik lift dia melihat Jodie juga didalam , sambil tersenyum manis dia mencegah pintu lift tertutup dengan tangannya .

" hai ketemu lagi kita " sapa Jodie ,

" heh iya ,,, " jawab Luna canggung

" kamu tinggal disini juga ? , aku baru pindah minggu lalu ? " cerita Jodie .

" oh " Luna hanya manggut - manggut ,

" lantai berapa ?" tanya Jodie lagi ,

" lantai 5 kok " jawab Luna

" wah kebetulan banget nih , samaan " kata Jodie girang , Luna hanya nyengir .

" udah lama pacaran sama Rayi ? " tanya Jodie saat keluar dari lift ,

" udah 5 bulanan kak " jawab Luna sedikit menghindar .

" wah udah lumayan lama nih " kata Jodie masih berusaha mendekati Luna .

" duluan ya kak " kata Luna saat akan membuka pintu apartemen Rayi .

" wah kayaknya kita jodoh nih , apartemen kita sebelahan . Ada apa - apa bisa panggil aku ya " kata Jodie yang ternyata tinggal disebelah apartemen Rayi . Luna binggung harus apa akhirnya dia memutuskan untuk segera masuk ke dalam apartemen .

Dan saat di dalam Luna buru mengambil ponselnya dan menelepon Rayi . Lama tak juga diangkat , bahkan ketika Luna meneleponnya berkali - kali masih juga tidak diangkat . Luna pun mencoba menelepon Deryl yang juga tidak diangkat . Akhirnya Luna mengirim pesan ke Rayi .

' Jodie tinggal di apartemen sebelah Bee , buruan pulang 😓 '

***

Luna binggung harus apa di apartemen Rayi , mau bersih - bersih tapi apartemen itu super bersih dan rapi . Bahkan Luna sampai geleng - geleng saat membuka lemari es , minuman berjejer rapi sesuai warna dan ukuran .

" pengidap OCD satu ini emang " Luna geleng - geleng kepala . Dan segera duduk di ruang tamu . Dia benar - benar tak tahu harus apa .

Lama - kelamaan Luna akhirnya tertidur saat menanti Rayi . Dan saat ada yang memencet bel Luna segera terbangun . Dia berjalan sempoyongan dan melihat doorbel camera yang ternyata adalah Jodie membawa bingkisan . Tapi Luna tidak berani membuka pintu . Jodie nampak beberapa kali memencet bel , karena tidak ada jawaban akhirnya Jodie pum segera pergi dari sana . Luna yang merasa lega segera berlari mencari ponselnya .

Luna kembali menelepon Rayi , setelah beberapa saat akhirnya Rayi mengangkat teleponnya .

" kamu keman aja sih " omel Luna langsung

" ini baru selesai Bie " jawab Rayi santai ,

" emang rapat sama client mana sih , kok aku ga usah ikut " amuk Luna

" iihh kamu cemburu ya " goda Rayi ,

" ga usah bercanda ini ada masalah lebih genting tau ,daripada cemburu - cemburuan " kata Luna ketus ,

" kok gitu sih Bie , iya aku tau kamu kangen aku " sela Rayi

" stop motong omongan aku , Jodie tinggal disebelab Bee " kata Luna buru - buru takut dipotong lagi oleh Rayi .

" ahh kok bisa " kata Rayi kaget

" mana aku tau Bee , buruan balik " Luna segera mematikan teleponnya .

Ditempat lain Rayi tampak buru - buru merapikan berkas - berkasnya hingga membuat Deryl binggung .

" ya tau udah ditunggu ceweknya dirumah , tapi ya ga gitu juga bos " goda Deryl yang membantu Rayi beres - beres .

" Jodie tinggal disebelah apartemen gue Ryl " kata Rayi , membuat Deryl ikut kaget .

" udah buruan balik , gue yang beresin ini " kata Deryl yang segera memberikan kunci mobil pada Rayi . Dia tahu model apa Jodie , bila tahu Rayi memiliki sesuatu yang lebih dari dia maka Jodie akan selalu berusaha merebut itu . Dan bila ia tidak bisa mendapatkan itu dia akan merusaknya agar Rayi pun tak bisa memiliki itu .

Dengan secepat kilat Rayi menyambar kunci mobil tersebut dan segera meninggalkan Deryl yang masih membereskan berkas - berkas .