Beberapa hari telah berlalu.
Meysha baru saja pulang dari kampus. Ia meletakkan tas di atas sofa yang ada di rumahnya. Cuaca panas, membuat tenggorokan terasa kering kerontang. Kemudian, Metana bergegas menuju dapur. Ia meraih minuman dingin yang ada di sana. Saat minuman itu mengalir, terasa sejuk sekali. Seperti semua beban hilang dalam sekejap.
Saat Meysha selesai minum, ia dikejutkan oleh suara bising yang berasal dari luar. Karena penasaran, Meysha lalu berlari ke arah sumber suara tersebut. Dan ternyata, sang penagih hutang kembali datang. Mereka membentak Laura, dan memaksa wanita itu untuk membayar semua hutang-hutangnya.
"Berhenti!" Meysha berteriak sekencang-kencangnya.
"Diam kau anak kecil! Jangan ikut campur."
"Lepaskan tanganmu!" Dengan kencang, Meysha menepis tangan yang menyakiti tubuh ibunya.
"Hai! Diam! Atau aku hajar kau!" Suara pria itu menggelegar, membuat jantung Meysha berdegup dengan kencang.
Bruk...
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com