webnovel

Fasilitas

Management Brielle memutuskan untuk membuat pengumuman jika rencana pernikahan gadis itu didasari atas rasa cinta dan ingin melanjutkan kejenjang yang lebih serius.

"Brielle sudah memikirkan ini semua dan dia mengambil jalan tengah untuk membuat apa yang dia rasa terbaik untuk dirinya. Calon suaminya juga bukan orang sembarangan, dia adalah seorang CEO muda berbakat yang memiliki tanggung jawab penuh atas kebahagiaan Brielle." Tuan Yoon mengungkapkan itu ke media.

Hasil pertemuannya dengan Hyun Jung beberapa saat lalu menghasilkan sebuah kesepakatan jika setelah menikah dia dan Brielle akan menjalani masa kebersamaan yang panjang dan akan membuat kesepakatan untuk kembali setelah benar-benar siap dengan segala kondisinya.

"Apa yang kau ungkapan itu hanya sebuah kalimat untuk menutupi sesuatu?" teriak seorang wartawan.

"Tak ada yang aku tutupi, karena pernikahan Brielle akan di gelar dengan terbuka. Tunggu saja apa yang ingin kalian ketahui di konfrensi pers selanjutnya. Untuk saat ini hanya itu yang bisa kami katakan," jelasnya lagi.

Semua wartawan bergerumung seperti lebah, mereka tak puas dengan apa yang management Brielle sampaikan. Tapi mau tak mau mereka berbondong-bondong pergi meninggalkan tempat itu. Mereka memilih untuk memata-matai secara rahasia untuk mencari kebenaran yang ada.

Di sisi lain, Seo Yeon sedang duduk di ruangannya. Dia melihat beberapa berita yang mulai memunculkan berbagai spekulasi positif atau pun negatif terkait rencana pernikahan Brielle dan Hyun Jung.

"Mereka mudah sekali membuat headline berita. Menjual popularitas seorang gadis tak bersalah dan membuat perusahaan menerima pundi-pundi uang yang sangat menyakitkan." Seorang Yeon bergumam.

Dia merasa sangat kesal dengan apa yang terjadi. Saat ini, apa yang berkembang di publik menjadi satu bola api. Semakin luas dia bergulir akan semakin menyakiti siapa pun yang di lewatinya. Terutama ini adalah tentang masa depan Brielle.

Seo Yeon menyerah dengan apa yang dia pikirkan. Kenyataannya dunianya runtuh saat ini, semua yang dia pupuk dengan sangat hati-hati selama enam bulan ini hancur oleh sebuah video yang membuat Brielle harus terbelenggu pada takdirnya. Hyun Jung merenggut semuanya dan merampas habis apa yang dia miliki saat ini.

Sakit dan luka yang teramat dalam itu membuat keadaan yang tak bisa dia bayangkan sama sekali. Dia terluka oleh perbuatannya sendiri. Dia membuat seorang Brielle kehilangan arah hidup dan menutup karirnya untuk lebih sukses lagi seperti album yang begitu meledak di pasaran beberapa bulan yang lalu.

* * *

Pesawat mendarat sempurna. Pengamanan bandara terlihat sangat eksklusif. Bisa menggambarkan dengan jelas pria yang akan menjadi suami Brielle itu.

Brielle menoleh ke kanan dan ke kiri dengan sangat takut. Dia melihat beberapa hal yang ada di sisinya. Semua benar-benar terjaga dan tak main-main. Brielle terlihat bingung karena saat turun dari pesawat dia selalu di sambut dengan kilat kamera yang terkadang membuat matanya sakit.

Namun kali ini tidak. Sama sekali tak ada ketakutan apa pun dalam diri Brielle tentang wartawan atau pun kilat kamera yang acap kali menyiksa itu.

"Kau nyaman?" tanya Hyun Jung.

Dia melihat wajah sumringah Brielle saat itu. Bisa dibayangkan bagaimana seorang artis yang sudah sangat terkenal itu biasanya akan menutupi wajahnya dengan berbagai atribut, tapi saat ini Brielle tak menutup wajahnya dengan apa pun.

"Kau punya akses ini? Luar biasa," kata Brielle.

"Ah, ini bukan akses. Aku sudah siapkan ini karena aku tahu jika aku akan menikahimu, jadi aku harus punya fasilitas ini untuk kenyamananmu," jelas Hyun Jung.

Brielle terdiam sembari memandangi tangan pria itu yang terus menggenggam tangannya tanpa melepas sedikit pun. Genggaman yang begitu erat membuat Brielle merasa sedikit nyaman. Namun dia tak mau mengakui hal itu.

"Kau bahkan bisa menggenggam dunia saat ini, haruskah aku membuatmu memiliki aku seutuhnya saat ini?" tanya Brielle dalam hatinya.

Dia terdiam dan sesuatu yang membuatnya merasa pria itu bisa lakukan apa pun. Dia juga ingat bagaimana Hyun Jung marah saat dia mencoba melawannya.

"Kau melamun, lihat jalannya, kau bisa terjatuh," kata Hyun Jung.

"Ah," lirih Brielle kembali dari lamunan itu.

Dunia nyata seorang Nona Kim mulai bisa dipastikan akan berubah. Semua perlahan menjadi sesuatu yang tak bisa lagi di ungkap dan di tawar. Hyun Jung membuat dirinya terkungkung takdir sebagai Nyonya Jeon selama dua tahun ke depan. Sehingga perasaan gadis bermarga Kim itu menjadi sangat hancur.

"Kita akan ke hotel dan setelah itu buat janji dengan orang tuamu," kata Hyun Jung.

"Hotel? Kau ambil 2 kamar, bukan?" tanya Brielle yang mulai merasa takut.

"Satu kamar dengan dua bad." Hyun Jung menjawab tanpa melihat Brielle.

"Ah, baiklah. Setidaknya ada dua bad," sahut Brielle.

Hyun Jung terlihat tersenyum licik, dia merasa wanita yang ada di hadapannya itu aneh. Baru saja keduanya tidur di satu bad dengan posisi berpelukan. Bahkan membuat seorang kru pesawat terkejut saat mendapati keduanya tengah saling memeluk.

"Kau menertawakan aku?" tanya Brielle kesal melihat Hyun Jung memperlihatkan wajahnya yang meledek.

"Kau terlalu aneh, sekamar dengan dua bad. Apa menurutmu itu berfungsi? Bukankah kita baru saja tidur dalam satu bad dengan saling memeluk?" ungkap Hyun Jung.

"Lalu menurutmu itu sesuatu yang aku inginkan? Aku hanya takut saja kau menyiksaku, bukankah kau pemegang kendali atas semua ini?" jawab Brielle mengelak.

"Ah, baiklah. Terserah apa yang kau katakan. Tapi aku harus katakan jika aku mulai kecanduan aroma tubuhmu," ungkap Hyun Jung nakal.

Brielle tak mampu berkata-kata. Kalimat yang baru saja diucapkan oleh Hyun Jung membuat pikirannya terusik.

"Lupakan, aku tak peduli tentang hal itu," jawab Brielle.

Wajahnya memerah, dia tak tahu gejolak apa yang sedang membuat hatinya memercikkan kembang api. Hanya saja perlindungan yang pria itu lakukan untuknya cukup membuat Brielle merasa tersentuh. Dia berharap apa yang Hyun Jung lakukan padanya saat ini bisa berlangsung sampai dua tahun mendatang.

"Matanya merah dan mengerikan saat dia marah dan aku membantahnya. Tapi sisi lainnya dia sangat halus dan begitu memikirkan aku." Brielle bergumam dalam hati sembari mengalihkan pandangan ke luar jendela mobil.

Dia tak ingin tertangkap basah oleh Hyun Jung yang biasanya akan membuatnya semu merah.

"Kau sengaja melihat keluar karena tak ingin aku mendapati sinar matamu yang merasa bahagia itu, bukan? Ini belum seberapa. Aku masih punya banyak sekali mantra cinta yang akan aku tebarkan saat kau berada di dekatku nanti. Aku akan membuat cintamu bersemi indah hingga berakhir dengan berbunga," ujar Hyun Jung bersumpah pada dirinya sendiri.

Pria penuh ambisi itu memiliki duality yang sangat aneh, sisi lain dirinya adalah cinta dan kekejaman.