webnovel

Dasi

Brielle dan Hyun Jung sampai di hotel. Keduanya segera membongkar koper masing-masing untuk mandi dan berganti pakaian.

"Aku akan mandi dahulu. Jangan mengintip atau mencoba untuk masuk," ancam Brielle.

"Aish, kau ini sudah main curiga saja," ujar Hyun Jung.

Gadis itu pergi ke kamar mandi dan segera mengunci rapat pintunya. Dia tak ingin pria itu menerobos masuk dan membuatnya dalam bahaya.

"Dia tak bisa ditebak sama sekali. Dia benar-benar misterius dan sangat mencurigakan. Sedetik dia bisa bersikap sangat kejam dan sedetik kemudian dia menjadi sangat baik dan bersahabat," ujar Brielle sembari menanggalkan bajunya satu persatu.

Gadis itu mandi dengan sangat santai, hingga tak terasa dia sudah menghabiskan lebih dari 30 menit di kamar mandi.

"Apa masih lama? Kita akan segera keluar untuk makan, apa kau tak lapar?" teriak Hyun Jung dari luar kamar mandi.

"Aku sudah selesai," jawab Brielle dengan segera membuka pintu kamar mandi itu.

Tanpa mengucap apa pun, Hyun Jung menyambar gagang pintu dan masuk gantian ke kamar mandi. Dia juga sangat gerah dan ingin segera merilekskan tubuhnya dengan air.

"Aish, dia menyerobot begitu saja," omel Brielle dalam hati.

Wanita itu duduk untuk mengeringkan rambutnya. Dengan santai dia membuat rambutnya segera kering dan bersiap untuk memoleskan make-up. Tak lama Hyun Jung sudah muncul dari balik kamar mandi. Dia bertelanjang dada dengan handuk yang melilit bagian bawah tubuhnya saja.

Hal itu terpantul dari cermin meja rias Brielle. Dalam sekejap wanita itu menjadi sangat gugup. Tubuh ideal milik pria itu membiusnya dengan sangat cepat. Porsi sempurna dan terlihat ototnya yang terbentuk di sana sini.

"Astaga, tubuhnya bahkan seindah itu," gumam Brielle dalam hati.

Hyun Jung menuju kopernya dan mengambil baju yang akan dia kenakan. Tanpa peduli pada Brielle dia mengganti pakaiannya dengan sangat leluasa. Walau masih dalam keadaan tertutup tapi hal tersebut membuat Brielle menjadi sangat canggung.

"Jangan memoles make up terlalu lama. Aku sudah sangat lapar, jangan buang waktu," ujarnya.

Dia mengancingkan kemeja warna biru tua itu dengan cepat dan membawa dasinya menuju Brielle.

"Pasang ini," titahnya.

"Aku tak bisa memasangnya. Aku tak pernah belajar atau mencobanya sama sekali." Brielle berkata jujur.

Mendengar apa yang gadis itu katakan, Hyun Jung menarik lengan Brielle dan membawanya saling berhadapan. Dia mengambil tangan gadis itu dan memberikan dasi itu padanya.

"Cobalah," ujar Hyun Jung dengan nada sedikit kesal.

"Aku sudah katakan jika aku tak bisa, apa kau tak dengar?" balas Brielle.

Hyun Jung meremas lengan atas Brielle.

"Sakit, lepaskan tanganku," keluh Brielle.

Hyun Jung melonggarkan cengkeraman tangan itu dan menarik dasi itu.

"Lihat ini," ujar Hyun Jung memberi contoh cara mengikat dasi pada calon istrinya itu.

Brielle memperhatikan dengan seksama. Dia tak ingin membuat kesalahan apa pun. Lagi pula tak ada cara untuk menghindari hal itu. Dia harus bermain dengan kehidupan Hyun Jung selama dua tahun ke depan. Jangankan mengikat dasi, setelah hal ini dia harus belajar lebih banyak sekali hal lain.

"Aku mengerti," sahut Brielle setelah merasa bisa setelah melihat contoh dari calon suaminya itu.

Brielle mengikat dasi itu dengan hati-hati agar tak salah. Dan benar saja, dia mampu mengikat dengan rapi walau membutuhkan banyak waktu.

Melihat hal itu, Hyun Jung tersenyum bangga pada gadisnya. Dia menghadiahkan sebuah kecupan manis di kening Brielle. Seketika Brielle membeku karena hadiah itu.

"Sepertinya kau menyukai hadiah dari aku," ujar Hyun Jung yang melihat Brielle membeku tanpa kata.

Mendengar ejekan dari calon suaminya itu, Brielle sedikit kesal. Dia hanya terkejut saja mendapat kecupan itu. Hubungan keduanya baru berlangsung beberapa jam lalu. Bahkan Brielle sangat membenci situasi saat ini.

"Kau tak perlu memberiku hadiah lagi, aku tak suka hadiahmu itu," ujar Brielle.

Dia segera beranjak dan meneruskan perona bibir yang belum selesai dia poleskan.

"Kau sudah hubungi orang tuamu?" tanya Hyun Jung pada Brielle.

"Sudah, kita akan makan malam di sana nanti," jelas Brielle.

Brielle menghubungi ibunya melalui pesan singkat tadi, dan baru saja dibalas. Mereka akan menyiapkan makan malam. Lama tinggal di Inggris membuat pikiran dan budaya orang tua Brielle terbuka. Mereka bukan orang tua yang kolot dan mendukung apa pun yang akan putrinya lakukan. Termasuk menikah dengan seorang pria aneh yang sengaja melakukan ancaman agar Brielle setuju.

"Baiklah, ayo keluar. Kau harus makan," ajak Hyun Jung.

Keduanya berjalan beriringan, Brielle tak khawatir tentang apa pun. Dia berusaha keras untuk menepis segala keadaan yang ia khawatirkan. Terlebih berita terkait rencana pernikahan mereka sudah dirilis. Bisa saja dia bertemu orang yang mengenalnya sebagai seorang idol.

"Aku percaya padamu. Kau bisa menjagaku dari segala hal yang membahayakan diriku. Baik itu paparazi atau media yang terang-terangan mencari berita," batin Brielle.

Mereka menuju tempat makan yang terlihat sangat mewah. Kesan privat begitu terasa karena setiap meja yang bisa di boking itu terletak seperti di dalam kamar.

"Silakan masuk," kata pelayan yang mempersilakan mereka masuk.

Hyun Jung hanya mengangguk dan Brielle membungkukkan badannya untuk mengucapkan rasa terima kasih.

Mereka berdua segera duduk dan memesan berbagai menu untuk mengisi perutnya. Setelah pelayan mencatat semua yang ingin dipesan, dia segera pergi.

"Kau suka menu Benua Amerika?" tanya Brielle memecah keheningan.

"Semenjak aku bergelut dengan dunia bisnis, aku berkeliling dunia untuk berbagai keperluan. Undangan bisnis, seminar ke pengusahaan dan berbagai hal yang berhubungan dengan duniaku. Aku terbiasa makan di mana saja, sehingga aku tak pernah mengalami kesulitan makan apa pun," jelas Hyun Jung.

Brielle tersenyum kagum pada calon suaminya itu. Selain terkesan cerdas, Hyun Jung juga buka tipe yang rewel tentang hal kecil.

"Kau sangat mandiri, terlihat sekali dari cara hidupmu," ujar Brielle.

Hyun Jung hanya mengulas senyuman. Dia mendengar pujian dari Brielle untuk pertama kalinya.

"Setelah semua hal ada dalam genggamanku, aku merasa bisa melakukan apa pun sendiri. Aku sangat mengandalkan diriku, aku tak bisa percaya siapa pun. Banyak sekali orang yang palsu disekitarku. Mereka tak ada yang tulus dan dekat denganku semata-mata karena aku kaya saja," ujar Hyun Jung.

"Dari mana kau tahu mereka tak tulus? Lalu dengan orang-orang yang kau suruh itu? Yang selalu membantumu?" tanya Brielle.

"Mereka menurut, tunduk dan takluk karena uang yang aku berikan. Tak ada yang lain, asal aku masih memberi mereka uang, mereka pasti akan sangat setia," jelas Hyun Jung.

Brielle merasa, hidup Hyun Jung begitu menyedihkan. Dia memiliki segalanya, tapi justru dikelilingi oleh berbagai hal yang tak bisa dia percaya.

"Hidupmu terlihat sangat sempurna dari luar, tapi setelah melihat lebih dalam, ternyata tidak," ujar Brielle.

* * *