Satu persatu, Steak Daging masuk ke dalam mulutnya. Lidahnya menikmati, sensasi masakan bintang lima. Sedangkan sorot matanya, menatap hina orang di depannya.Tidak berselang lama, pesanan Robi pun datang. Dia memakan Steak Daging sapi seperti dirinya. Secara perlahan, dia mulai memotong daging dengan pisau. Kemudian, memasukan sepotong daging ke dalam mulutnya.
Dua orang pelayan berparas cantik, berdiri tegap di belakangnya. Kedua pelayan tersebut, bersiap untuk menerima pesanan yang akan diajukan olehnya. Secara tidak langsung, Fadil merasa bahwa Robi memberitahu perbedaan kelas, antara dirinya dengan Robi. Di mulai dari parasnya yang tampan, cara makan elegan dan terlihat berwibawa. Berbeda dengan dirinya, seorang penjual nasi goreng. Wajahnya pun tidak setampan dirinya, cara makannya tak jauh berbeda dengan pekerja bangunan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com