Orang-orang sekitar, sempat mendengarnya ikut menertawakan Fadil. Sedangkan dirinya, hanya terdiam sambil tersenyum memandang mereka berempat. Tidak berselang lama, Luna dan Sarah berjalan mendekat lalu memeluk lengan Fadil dengan erat.
"Sayang, lama sekali ngambil minumnya," kata Luna.
"Iya, kami berdua jadi khawatir. Jadi, kami putuskan untuk menyusul kamu," sambung Sarah.
"Hei karyawan! Kenalin, mereka berdua adalah istriku," ujarnya kepada empat pembully.
Mendengar hal itu, mereka langsung tertawa terbahak-bahak. Bagas pun berkata, bahwa Fadil hanya berbicara omong kosong. Dia mengira, bahwa Fadil menyewa jasa kedua gadis di sampingnya untuk mengaku sebagai istrinya.
"Ini lihatlah, kalau kalian tidak percaya," ujarnya sambil menunjukkan buku nikah dengan kompak bersama kedua istrinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com