Kedua keris kecil itu, mengeluarkan cahaya kuning sangat terang. Kemudian, sepasang Mata Dewa pun muncul. Melihat kedua matanykakaknya berubah, membuat Tina sangat terkejut. Dia takut, jika ada roh jahat masuk ke dalam tubuhnya. Sementara itu di dalam penglihatan Mata Dewanya. Pemuda itu melihat sebuah jarum kompas, menunjuk pada sebuah ukiran batu berbentuk petir. Seketika, dia kembali ke tempat semula lalu menatap kedua keris kecil dengan raut wajahnya yang agak pucat.
Tina pun terdiam, melihat apa yang terjadi pada kakaknya. Tidak berselang lama, Erwin pun datang mengenakan jas hitam, dan kemeja putih berdasi merah. Beliau tersenyum tipis, memandang mereka berdua.
"Tina yang kamu lihat barusan, adalah kemampuan Mata Dewa."
"Mata Dewa?" tanya Tina penasaran.
"Cukup! Tidak usah di bahas, lebih baik kita pergi sekarang sebelum semakin larut," ujarnya lalu pergi keluar sambil menggendong tas abu miliknya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com