Sang Pembawa acaranya, berdiri di antara mereka berdua. Kemudian, dia memberitahu tentang peraturan dalam pertarungan. Mereka bebas menyerang dengan cara apapun. Dan siapa pun keluar dari arena, maka akan dianggap kalah. Kedua kesatria, menganggukkan kepala sebagai tanda mengerti peraturan yang telah dijelaskan.
"Mulai!" ucap Sang Pembawa Acara sambil melompat ke patas sebuah patung singa.
Kedua pedang saling beradu, sorot mata mereka yang tajam memancarkan kilatan cahaya dan api pada kedua pedang mereka. Sekali tatap Api Brajamusti, hendak membakar wajah Robi. Pemuda itu menjulurkan tangannya, menghisap api tersebut ke dalam lingkaran sihirnya. Fadil melakukan dengan ke samping, hendak menghantam kepalanya. Robi pun langsung melakukan tendangan bawah memutar. Dia langsung melompat, menodongkan pistolnya tepat ke arah wajahnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com