Makhluk itu semakin mendekat, kedua gadis merupakan buruh pabrik semakin ketakutan. Sinar bulan menjadi saksi, betapa mengerikan sosok di hadapan mereka. Tubuh mereka semakin gemetar, raut wajah mereka semakin pucat. Hingga akhirnya, mereka pun terduduk dengan pasrah. Satu persatu kancing, terlepas dengan sendirinya. Aroma darah segar, terhendus oleh makhluk itu. Mulutnya terbuka lebar, air liur mengalir dengan derasnya.
Sebentar lagi, darah segar bercampur cairan kehidupan akan segera ia rasakan. Tiba-tiba, tubuh mereka melayang dengan sendirinya. Kemudian, mereka tertarik mendekati makhluk itu layaknya sebuah magnet. Kedua mata mereka tak berkedip, raut wajah mereka semakin pucat.
"Tolong!" ucap kompak meminta tolong.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com