Chapter (202)
...
"Eh, tidak perlu. Nanti akan merepotkan mu! Terimakasih atas tawaran nya. Tapi, aku akan menunggu dokter Isal saja. Mungkin sebentar lagi dia akan datang." Jawab Andin yang menolak tawaran Dicky dengan sopan.
"Tidak perlu sungkan dengan ku!" Kata Dicky sambil tersenyum.
Andin masih terdiam, dan dia bingung. Andin merasa ragu kalau dia menerima tawaran menumpang di mobil Dicky, untuk mengantar nya pulang. Karena Andin juga baru saja bertemu dengan Ducky. Andin tidak tahu seperti apa sikap Dicky yang sebenarnya.
"Kamu tunggu di sini, aku akan ke tempat parkir untuk mengambil mobil ku. Nanti aku jemput kamu di sini ya, dan akan aku antarkan kamu ke rumah sakit Medika itu." Kata Dicky yang tiba - tiba bicara demikian.
"Eh, tapi...
" Tidak ada tapi, aku pergi dulu. Kamu diam di sini!" Sebelum Andin selesai bicara, Dicky sudah menyelak perkataan nya.
Lalu Dicky mulai pergi dengan langkah kaki nya yang cepat, meninggalkan Andin sendiri di depan rumah sakit.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com