webnovel

Night King : Kebangkitan Sang Kucing Hitam

Pertemuannya dengan bocah delapan tahun membuat Lin Tian sadar, bahwa kekuatan tidak sepenuhnya bisa melindungi banyak orang. Sebaliknya, dengan kekuatan dan kekuasaan membuat orang-orang semakin menderita, terutama mereka yang lemah. Ketika Lin Tian hendak mengajak bocah tersebut untuk pergi, saat itu juga gerombolan Pendekar mengepung dirinya. Bocah tersebut tewas saat salah satu Pendekar menjadikannya dirinya sebagai tawanan. Lin Tian yang sudah dipenuhi luka itu akhirnya mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuannya untuk membunuh semua pendekar tersebut. Lin Tian pun menghembuskan napas terakhirnya. Namun, ketika dia membuka matanya bukan Nirwana yang didapatnya, tetapi dunia yang jauh berbeda dengan masa lalunya. Takdir telah membawanya ke masa depan, lebih tepatnya di tahun 2022. Ribuan tahun hari kehidupan sebelumnya. Namun, pada kehidupan keduanya pun dunia tidak jauh berbeda dengan kehidupan pertamanya. Ketidakadilan masih meraja rela, bahkan lebih kejam dari yang pernah dilihatnya. Lin Tian tidak memiliki pengalaman apa-apa pada kehidupan keduanya. Akan tetapi, dia bertekad untuk mengembalikan kedamaian dunia. Mampukah Lin Tian mengembalikan senyuman orang-orang yang ada di sekitarnya? Akankah kehidupan barunya membuat Lin Tian menyesali kematiannya? Takdir apa yang akan Lin Tian jalani nanti? Siapkah Lin Tian mengetahui kalau orang-orang yang pernah ada di kehidupan pertamanya, hadir di dunia baru ini?

arayan_xander · Aktion
Zu wenig Bewertungen
205 Chs

183. Pertemuan yang Dinanti

Arumi pun mondar-mandir di kamarnya. Dia terus memikirkan cara agar Venus tidak ikut dengannya untuk bertemu Riki.

Sementara itu, Frans pun terus memandangi pintu kamar Arumi yang masih tertutup. Dia jadi bertanya-tanya, keputusan apa yang nantinya akan diambil Arumi?

"Pak," sapa Venus, yang baru saja kembali dari halaman belakang.

Frans pun meminta Venus untuk duduk, sebelum akhirnya dia memulai pembicaraan.

"Saya ingin kamu ikut dengan Arumi bertemu teman-temannya di Kebayoran," terang Frans mengutarakan keinginannya.

Venus mengangkat kepalanya, matanya melebar, "Apa Pak? Ikut dengan Nona Arumi ke Kebayoran?"

"Ya. Tugasmu hanya untuk mengawasinya di sana." Frans mengangguk, "Saya ingin kau melaporkan semua hal yang terjadi di sana. Arumi bertemu dengan siapa dan apa yang dilakukannya bersama teman-temannya, harus kamu laporkan pada saya. Mengerti?"

Venus tak langsung memberikan jawabannya. Pikirannya dibawa pergi melalang buana lebih dulu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com