Arland Maurozeas Cashel. Bayi tampan bermanik mata biru seperti milik sang ibu. Bibirnya yang tipis dengan kulitnya yang putih cerah membuat bayi itu terlihat menawan.
Mirip dengan Rosea, alih-alih Alaric.
Bayi di dalam gendongan Alaric, adalah putranya.
Ya, putra kandung Alaric yang mereka perjuangkan hingga ke titik darah penghabisan, terutama oleh sang ibu yang bertaruh nyawa.
Meski lahir prematur, Arland ternyata cukup besar. Beratnya sudah hampir sama dengan bayi berusia 9 bulan.
"Permisi Tuan, Baby Arland harus kembali melakukan perawatan." Ucap seorang perawat.
Dengan sedikit berat hati, Alaric akhirnya menyerahkan Arland pada perawat tersebut. Matanya terus memperhatikan Arland yang kini berada di tangan perawat itu.
"Bagaimana kondisi istri saya?" Tanya Alaric. Sejak tadi, dia belum mengetahui mengenai kondisi Rosea.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com