"Oh... begitu? bukannya kamu yang menjegal kakinya?" tanya Darma dengan tatapan tajam.
Gisel mengangkat wajahnya, bagaimana Darma tahu kalau dia yang menjegal kakinya Putri.
"Kamu...kamu tahu darimana?" tanya Gisel dengan tatapan heran.
"Tahu darimana? tentu saja aku tahu semua yang kamu lakukan? mataku banyak, ada di mana-mana. Kamu melakukan apa saja, aku pasti tahu." ucap Darma dengan suara pelan tapi penuh tekanan.
"Aku tidak sengaja, Putri saja yang tersandung kakiku." ucap Gisel menatap Amanda meminta bantuan.
"Apa yang di katakan Gisel benar, mungkin mata Putri sudah rabun hingga tidak bisa melihat kaki Gisel dan terjatuh." ucap Amanda membela Gisel.
"Jadi begitu, oke alasan kalian bisa aku terima. Tapi bagaimana dengan jus yang tersiram di wajah Putri. Bukannya kalian sengaja juga? jangan bilang kalau Putri lagi yang bersalah." ucap Darma dengan tatapan tajam tak berkedip.
"Itu...aku tidak sengaja." ucap Gisel tidak bisa mencari alasan lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com