Bryana menghela napas, merasa jengah menunggu Dean yang sedang memeriksa keamanan kamar mandi. Dia pun duduk di kursi berwarna putih yang terdapat di dekat lemari ruang walk in closet.
"Tidak ada yang membahayakan," ucap Dean saat baru keluar dari kamar mandi.
"Lagian, untuk apa Bodyguard penghianat itu menaruh hal-hal berbahaya di sini? Kamar ini hanya ditempati jika aku datang." Bryana menatap Dean yang overprotektif.
"Aku hanya tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Waspada itu penting," ucap Dean sembari mengusap pipi Bryana dengan lembut. "Wajahmu pucat sekali. Setelah ini kamu harus makan, minum susu dan vitamin."
"Dan setelah itu aku akan kekenyangan dan ngantuk," sahut Bryana dengan menaikkan alisnya. Dia segera beranjak berdiri dan hendak memasuki kamar mandi, namun Dean merangkulnya dari belakang, menciumi pundaknya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com