Carlos duduk di sofa kamarnya sambil menikmati hisapan demi hisapan rokoknya. sesekali tatapannya mengarah pada jam dinding yang menunjukkan waktu oukul 11:25 malam. "Istri sialan. Bisa-bisanya jam segini belum pulang padahal pergi sejak pagi. Apa dia lupa kalau dia punya anak nyang butuh kasih sayangnya?"
Carlos berdecak kesal bahkan melemparkan asbak rokoknya ke arah pintu utama kamar yang berwarna putih. "Dia sudah aku utamakan tapi malah bersikap seenaknya. Vania jauh lebih baik darinya meski sering aku tinggalkan!"
Ceklek ...
Pinyu kamar terbuka dan terlihat Elsa memasuki kamar dengan tatapan heran karena lantai yang kotor akan bekas puntung dan abu rokok yang bertebaran, kemudian menatap Carlos yang menatapnya dengan tajam.
"Dari mana saja kamu?" tanya Carlos geram.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com