Kini Dhea dan Adit menatap ke arah pemukiman yang cukup damai di dalam hutan. Iya, di sana ada kehidupan dan mereka baru tahu tentang itu.
Kata beberapa orang hutan yang mereka kunjungi adalah hutan terlarang dan tidak ada yang berani ke sana, tapi kedua anak adam itu mematahkan mitos yang beredar.
Pada penduduk desa itu menatap ke arah Dhea dan Adit dengan tatapan sulit di artikan. Mereka saling berbisik satu sama lain hingga Dhea merasa risi, lalu memeluk lengan penyanyi tampan tersebut dengan erat.
"Kak, kenapa mereka menatap kita?" tanya Dhea.
"Mungkin mereka hanya waspada, menurutku itu wajar saja," jawab Adit menenangkan gadis tersebut.
Kedua anak yang mereka tahu bernama Lili dan Tifa itu hanya berjalan lurus hingga Adit mengernyit heran menatap bangunan cukup tua di depannya, tapi terlihat kokoh.
"Kembaranmu di sana, dia tidur lama sekali," ujar Tifa yang mana membuat Adit mengangguk.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com