webnovel

My Idol Is Ghost

Fantasie
Laufend · 61.3K Ansichten
  • 234 Kaps
    Inhalt
  • 5.0
    11 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Adit Setya Mahesa, aktor, penyanyi, sekaligus model terkenal harus menelan pil pahit saat terbangun menjadi arwah. Dia memutuskan menyendiri beberapa saat di apartemennya, tapi siapa sangka di sana dia bertemu dengan gadis cantik bernama Dhea. Dhea, gadis cantik yang ternyata adalah penggemar berat Adit. Sikapnya yang periang benar-benar bertolak belakang dengan Adit yang dingin dan ketus. Gadis itu setiap hari datang ke apartemen Adit hanya untuk mengganggunya, bahkan Dhea memasuki unit idolanya tanpa ijin. Walau sebagai penganggu, tapi euforia yang Dhea berikan pada Adit cukup besar. Semakin lama Adit mulai terbiasa dengan hadirnya Dhea, tapi gadis itu tiba-tiba menghindar. Apakah alasan Dhea menghindar? Dan akankah Adit kembali menjadi manusia?

Chapter 11. Awal mula

Bagaimana rasanya jika kita harus terhenti dari impian yang diidamkan karena suatu alasan yang konyol. Rasanya pasti menyakitkan. Hal itu yang kini tengah di alami oleh Adit.

Penyanyi, aktor, sekaligus model muda nan tampan harus vakum sejenak dari pencapaiannya.

"Setidaknya aku tidak harus berpura-pura lagi," gumam Adit, dengan mata lurus menatap ke depan.

"Kau rela semua kariermu hilang begitu saja?" tanya wanita bersurai merah muda. Entah bagaimana manajernya itu bisa melontar pertanyaan tidak berbobot, Adit tidak mengerti.

"Hentikan bertanya pertanyaan konyol itu, Manajer Thea."

Manajernya harus menghela nafas atas sifat dingin, cuek, menyebalkan yang melekat pada diri Adit.

Adit adalah seorang aktor, penyanyi, serta model yang dapat menghasilkan jutaan rupiah dalam sekali bicara.

"Jadi, tolong jaga imagemu di depan publik" cetus Thea, sembari menghela nafas. Dosa apa yang dia miliki di kehidupan lalu hingga harus bertemu manusia semacam Adit, Thea ingin menangis rasanya.

Laki-laki itu menatap Thea sebentar, lalu mengalihkan pandangan keluar kaca mobil. Memandang beragam gadis yang kini menangis sembari memegang posternya.

Jika ditanya rela atau tidak jelas dia tidak rela, tidak ada seorang pun yang rela melepaskan impiannya walau hanya sejenak dan itu berlaku bagi Adit.

Satu hari lalu ...

Matahari baru saja meninggi, menghantarkan kehangatan bagi setiap insan manusia yang sedang bergelung malas di dalam selimut tebal.

Libur natal baru saja berakhir dan hari-hari melelahkan akan segera datang. Semua orang tidak bisa menghindar, tidak terkecuali Adit yang kini sibuk mengerjapkan mata pelan.

"Pusing sekali," gumamnya. Laki-laki itu memegang kepalanya yang berdenyut nyeri.

Adit berusaha bangun, tapi tubuhnya sangat lemah. Walau lemah tetap saja dia bangun dan menatap dirinya di cermin.

"Kenapa bayang-bayangku tidak ada?" Laki-laki itu menatap ke bawah, lalu mengalihkan pandangan pada jendela.

Segera dia berlari dan membuka lebar gorden dan kembali menatap ke bawah.

"Pasti aku sedang bermimpi." Adit langsung saja menampar pipinya hingga memerah, tapi dia sadar bahwa ini bukan mimpi.

Laki-laki itu berusaha menyangkal pikiran gila bahwa dia adalah arwah. Oh, ayolah ini bukan jaman kerajaan hingga dia harus mempercayai dongeng tentang arwah yang tidak tenang.

Dengan segala keyakinan itu ia memasuki kamar mandi, karena menurut orang-orang arwah itu tidak akan basah karena air.

Adit masuk ke dalam kamar mandi dengan senyum merekah dan keluar dengan wajah pucat pasi. Dia benar-benar menjadi arwah, sepertinya.

Dia memandang kosong semua piala yang terjejer rapi di lemari kaca pojok kamar. Piala dari aktor terbaik hingga penyanyi terbaik dia dapat selama tiga tahun berturut-turut.

Laki-laki itu turun ke lantai bawah dengan setelan santai, tapi wajahnya terlihat sangat tegang. Ini adalah hal yang paling dia takutnya, yaitu tidak terlihat oleh orang.

"Adit, kamu kapan pulang? Sini bergabung makan." Wanita paru baya menarik Adit dan beberapa saat laki-laki itu menarik nafas lega. Setidaknya dia bisa bercengkerama seperti biasa, tapi sampai kapan?

Adit harus segera mencari jalan keluar.

"Bukannya kamu keluar kota, kenapa masih di sini?" tanya laki-laki tampan bersurai coklat, Arman. Kaka dari Adit.

"Kenapa kamu terlihat sangat terkejut dengan kepulanganku, Kak?" Adit menaikkan satu alis.

"Aku tidak terkejut, hanya ingin tahu saja." Arman menepuk pelan pundak adiknya.

"Aku masih tersentuh. Aman," batin Adit.

Keluarga itu menghabiskan waktu saling bercengkerama dan melempar canda satu sama lain. Arman dan Adit adalah Kaka beradik yang memilih jalan sama, yaitu dunia Entertainment.

Karena alasan konyol itulah kini Adit harus menatap beberapa fansnya yang menangis histeris dari dalam jendela mobil.

"Kita sudah sampai." Thea segera turun diikuti oleh Adit.

Laki-laki itu menarik nafas panjang, dengan mata sibuk memandai bangunan tinggi yang berjejer rapi.

"Sembunyikan ini pada siapa pun jika aku tinggal di sini," kata Adit, laki-laki itu melirik ke arah Thea yang mengangguk.

"Kenapa kamu tidak tinggal bersama keluargamu saja?" tanya Thea.

"Tidak apa-apa, lebih baik kamu segera pergi atau akan ada orang yang curiga." Adit menarik koper yang baru saja diturunkan oleh sopir.

Ia segera menuju lantai sembilan bernomor 9, tepat di depan apartemennya ada kamar lain bernomor 13. Saat dia ingin memasuki apartemen, terlihat seorang gadis yang sibuk menciumi posternya hingga gadis itu tidak sengaja terjatuh karena terlilit tali sepatunya sendiri.

Adit yang semula ingin memasuki apartemen, harus terhenti. Setitik iba muncul melihat gadis itu jatuh, tapi yang lebih mengejutkan gadis tersebut malah lebih dahulu mengelus poster yang dia bawa daripada lututnya yang memerah.

"Apa kamu sakit, Kak? Ah, aku lupa kamu hanya poster!" ucap gadis itu.

Laki-laki itu mengerjapkan mata pelan, dalam hati ia ingin menolong, tapi jika gadis itu tahu ia di gedung yang sama pasti akan menjadi keributan.

Adit dengan matanya melihat bagaimana gadis cantik tersebut menyobek posternya, seakan sedang melampiaskan rasa marah.

"Dhea, tunggu sebentar!" seru gadis lain di belakang.

Dhea, nama yang cukup cantik, tapi sayang pemiliknya sedikit tidak waras, pikir Adit.

Dari pada masuk ke dalam apartemen Adit lebih memilih untuk menatap gadis yang kini berdiri mematung tidak jauh darinya.

Mata laki-laki itu memicing saat gadis lain yang tadi berlari memberikan sebuah keresek putih.

"Dari Arga katanya kamu tidak boleh menangis." Adit sedikit mendengar nama laki-laki yang gadis itu sebutkan.

"Terima kasih, Tina, katakan padanya ini yang terakhir. Aku pacar Adit dan dia harus mengerti itu," jawab Dhea.

Mata Adit tiba-tiba membesar saat Dhea mengaku bahwa dia adalah kekasihnya. Jangankan menjadi kekasih, kenal saja tidak.

Saat Tina tersenyum canggung, lalu berbalik arah, Adit ingin masuk ke dalam apartemennya, tapi sebuah suara membuat pergerakannya terhenti.

"Kak Adit!"

"Mati kamu Adit, gadis aneh itu melihatmu," batin Adit.

Dhea mendekat dan menatap berbinar ke arah Adit, membuat laki-laki itu tidak nyaman.

"Kamu tampan sekali dan kamu satu— " Dhea melompat gembira dan refleks memeluk Adit.

"Lepaskan aku!" bentak Adit, dengan tangan mendorong Dhea kasar.

Mata bulat itu mendongkak, sedikit tatapan sendu dilayangkan dan hal itu membuat pelaku pembetakan sedikit tidak enak.

"Maafkan aku, hanya saja kau terlalu berlebihan," ucap Adit.

"Menarik. Sesuai tipeku, tampan, pintar bernyanyi, galak aslinya perhatian, satu lagi saldo rekening banyak!" seru Dhea.

Adit langsung mundur beberapa centi meter, mata laki-laki itu sedikit melebar dengan raut wajah yang sangat diartikan.

Dengan cepat dia memencet nomor apartemennya dan masuk meninggalkan Dhea di luar mematung. Saat gadis itu sadar dia berteriak dari luar.

"Kak Adit, kamu milikku!"

Entah Adit mendengar atau tidak, tapi mulai hari ini ucapkan selamat tinggal kehidupan damai saudara Aditia Setya Mahesa.

Das könnte Ihnen auch gefallen

Pangeran Yang Dikutuk

"Ayo pergi," kata sang pangeran. "Pergi kemana?" Emmelyn bertanya, tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Mars. "Ayo kita membuat bayi." SINOPSIS: Pangeran putra mahkota Kerajaan Draec dikutuk pada hari kelahirannya, bahwa ia tidak akan pernah bahagia. Lebih parahnya lagi, semua wanita yang menyentuhnya akan mati. Hal ini menjadi masalah sangat besar bagi keluarga raja karena pangeran tidak bisa mendapatkan istri untuk melahirkan keturunan penerus dinasti keluarganya, apalagi sang pangeran adalah anak tunggal. Hingga pada suatu ketika... seorang putri negara jajahan yang menyamar sebagai budak hendak membunuhnya, ternyata tidak mati setelah mereka bersentuhan. Emmelyn menyimpan dendam kepada pangeran putra mahkota yang telah membunuh keluarganya dalam perang dan menjajah negerinya. Ia bertekad hendak membunuh sang musuh. Apa daya, percobaan pembunuhannya gagal dan ia ditangkap. Namun, sang pangeran yang menyadari Emmelyn adalah satu-satunya harapan bagi keluarganya untuk memperoleh keturunan, membuat perjanjian dengan gadis itu. Ia baru akan dibebaskan dan negerinya tidak akan dijajah lagi, jika gadis itu berhasil memberinya tiga keturunan. Emmelyn setuju, tetapi, setiap hari di saat ia bersama pangeran, gadis itu selalu berusaha membunuhnya. Apakah Emmelyn akan berhasil membalaskan dendam keluarganya? Ataukah ia akan terjebak semakin dalam dengan sang musuh? *** "Kau akan menjadi ibu dari anak-anakku," tukas laki-laki itu dengan nada setengah memerintah. "Eh...tunggu dulu," Emmelyn yang sudah tersadar dari kekagetannya buru-buru mengusap bibirnya dengan kasar seolah berusaha menghilangkan bekas bibir sang iblis dari bibirnya. "Aku tidak mau menjadi istrimu! Aku tidak mau menikah denganmu, hey pembunuh!!" Lelaki itu mengerutkan keningnya danmenatap Emmelyn dengan pandangan mencemooh. "Siapa bilang aku ingin menjadikanmu istri?"

Missrealitybites · Fantasie
5.0
508 Chs

Secret In Love: Ahli Waris

[Konten Dewasa] untuk 50 bab ke bawah [Vol. 1] Renandra adalah anak pertama dari keluarga Besar Ettrama! Salah satu keluarga yang menjalankan roda perekonomian dunia. Kekayaanya mampu membeli segala hal, namun tidak dapat membeli cinta dari gadis kecil itu, gadis kecil bernama Nafisah.. Kehidupan masa lalu yang sangat berliku dan tidak baik, Membuat Nafisah melupakan beberapa ingatan penting dalam hidupnya. salah satunya adalah Renandra Ettrama. Cinta, Ambisi, dan Kebodohan. bercampur menjadi satu hingga membuat banyak kesakitan yang mendalam. Ada pengorbanan yang harus terus di bunuh dalam satu waktu, Cinta mereka terlalu kuat. saat yang satu mengingat masa lalu, yang satu harus meninggalkan. [Vol. 2] Kepergian Renandra selama 140 purnama, membuat kesakitan yang mendalam bagi Nafisah. Nafisah yang tadinya adalah perempuan polos yang tidak mengerti apa apa. Kini berubah menjadi wanita yang sangat kuat, wanita berdarah dingin dan begitu Mematikan. Nafisah mengikuti jejaknya ibunya, membunuh tanpa ampun, bermandikan darah setiap harinya... Semua itu terjadi karena kesakitan akibat di tinggalkan, Nafisah mencari-cari pelampiasan dengan segala kesibukannya, Mencari tempat untuk melupakan semua rasa dingin yang membunuh jiwanya. Namun.. Sekuat apapun Nafisah saat ini, perempuan itu tetap tidak berkutik saat di hadapkan oleh Renandra Ettrama. dunia mendadak terhenti ketika Aroma tubuh Renand, memasuki Indra penciumannya!. Selamat membaca!!

silvaaresta · Fantasie
4.9
385 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beliebt
Neuest

UNTERSTÜTZEN