"Waktu," Reno semakin tidak mengerti dia segera melihat ke arah jam tangannya. "Oh mungkin ini waktunya masuk kelas. Tapi ini belum telat-telat banget sih," pikir Reno.
"Wah, kamu masih pura-pura gak tahu. siapa nama kamu? Perasaan saya jarang liat," tingkah Reno yang masih terlihat sok polos itu membuat Pak Zeki menjadi semakin naik pitam.
"Saya Reno, Pak. Murid baru di sini," jawab Reno.
"Oh, Reno anak beasiswa itu. Apa kamu gak tau kalau di sekolah ini setiap hari Senin pagi ada yang namanya upacara bendera, dan semua siswa wajib ikut upacara itu," jelas Pak Zeki.
"Apa di sekolah lama kamu gak ada upacara bendera?" Bu Carolin ikut menimpali.
"Oh, ini waktunya upacara. Pantesan Bapak sama Ibu ini marah waktu liat aku jalan santai," kata Reno dalam hati. Dia hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal itu sambil menunduk. Tak ada lagi yang bisa dia lakukan selain pasrah.
"Emang kamu dari mana, Reno? Sampe gak tau kalau ini waktunya upacara?" tanya Pak Zeki.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com