Air mata Nayla semakin mengalir deras, gadis itu padahal sudah menyekanya berkali-kali, tapi tetap saja rasanya air mata itu tidak bisa berhenti mengalirkan di pipinya. Nayla begitu terharu mendengar kata-kata so sweet yang terlontar dari mulut Reno, meskipun dia tidak bisa melihat langsung wajah Arkan tapi setidaknya Nayla bisa merasakan nada-nada lembut yang mengalun di setiap kali dia menyebutkan namanya dan memanggilnya dengan sebutan Putri Kecebong.
"Ren, apa kamu bisa pinjemin tubuh kamu sekarang?" tanya Nayla dengan setengah memohon.
Reno Kemudian mengangguk, hatinya sedikit tergores karena dengan begitu Reno sadar bahwa sebenarnya Nayla dekat dengannya hanya karena ada Arkan di dalam tubuhnya, bukan karena Nayla benar-benar ingin dekat dengannya.
"Oke, aku akan meminta Arkan untuk masuk ke dalam tubuhku sekarang," jawab Reno.
Kemudian Reno segera bangkit dari duduknya, karena dia harus mengambil posisi seperti orang bersemedi agar mudah berkonsentrasi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com